Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Rabu pagi berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta menuju Argentina untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, yang antara lain akan membahas potensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Wakil Presiden menuju Argentina didampingi oleh Ny. Mufidah Jusuf Kalla, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Syafruddin dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Sebelumnya Wakil Presiden mengatakan dalam pertemuan antarnegara dengan perekonomian 20 besar di dunia tersebut Indonesia akan mendorong kebijakan ekonomi global untuk mencegah terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Nanti yang paling banyak dibicarakan ialah bagaimana meredam kemungkinan perang dagang antara China dengan AS, dan bagaimana adanya gejala-gejala ekonomi di dunia ini bisa menurun, bisa resesi," katanya di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (27/11).

Ia menekankan pentingnya upaya bersama untuk mencegah perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang bila tidak segera diatasi akan membawa dampak buruk bagi negara-negara lainnya.

"Bagaimana dunia ini secara ekonomi tidak terjadi perang dagang, khususnya antara China dengan Amerika; karena namanya globalisasi, kalau ada yang kena pasti akan melebar ini masalah. Dan itu sangat berbahaya apabila ini tidak dilakukan," jelasnya.

G20 merupakan forum kerja sama di bidang perekonomian yang meliputi 19 negara dengan ekonomi terbesar dan strategis ditambah organisasi supranasional Uni Eropa.

Selain mendorong kebijakan untuk menekan potensi perang dagang, Indonesia juga membawa sejumlah isu perekonomian antara lain seperti sistem perdagangan multilateral, pembentukan sistem pajak internasional, peningkatan partisipasi ekonomi negara berkembang serta peningkatan koordinasi dan sinergi kebijakan makro ekonomi ke forum tersebut.

KTT G20 kali ini mengambil tema Membangun Konsensus untuk Pembangunan yang Berkelanjutan dan Adil, dan mengusung tiga agenda prioritas yaitu meingkatkan inklusivitas dan mengurangi kesenjangan melalui pemanfaatan teknologi, investasi pendidikan dan pelatihan, serta kebijakan fiskal dan reformasi struktural.

Baca juga:
G20 ingatkan perdagangan internasional sumber pertumbuhan global
IMF katakan perang dagang turunkan satu persen perekonomian global

 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018