Jakarta (ANTARA News) - Komunitas Bela Indonesia (KBI) menggelar pelatihan Juru Bicara Pancasila dalam rangka memperingati Hari Toleransi se-dunia yang dipusatkan di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pesertanya dari berbagai latar belakang dan daerah di Kupang," kata koordinator pelaksana Ningsih melalui keterangan tertulis di Jakarta Rabu.

Ningsih menyebutkan Kupang NTT menjadi kota ke-19 pelatihan Juru Bicara Pancasila di seluruh wilayah Indonesia.

Ningsih berharap pelatihan Juru Bicara Pancasila dapat merefleksikan kembali tentang pentingnya toleransi agar tetap terjaga.

"Kita patut senang dengan adanya pelatihan Juru Bicara Pancasila, karena bertepatan dengan Hari Toleransi Sedunia sehingga kita bisa kembali merefleksikan tentang pentingnya toleransi yang harus terus dibangun, diterapkan dan dijaga," tuturnya.

Pada kegiatan itu, panitia lokal memberikan tagline "Dari Kupang Untuk Indonesia Damai, Kita Aktif Tanpa Kekerasan".

Fasilitator pelatihan Juru Bicara Pancasila Muhammad Isnur menyatakan hasil survei tentang Pancasila yang dirilis lembaga Survey Denny JA mengenai penurunan dukungan masyarakat kepada Pancasila.

"Dalam 13 tahun terakhir, dukungan terhadap Pancasila terus mengalami penurunan. Pada 2005, dukungan masyarakat pada Pancasila mencapai 85,2 persen dan pada 2018 sebesar 75,3 persen atau turun sebesar 10 persen," ujar Isnur.

Koordinator Komunitas Bela Indonesia Anick HT menjelaskan pelatihan tersebut didesain dengan satu buku rujukan utama yang berjudul "Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia" karya Denny JA bersama tim.

Menurut Anick, pelatihan Juru Bicara Pancasila juga dirancang kesiapan materi, baik materi isu maupun skill, berupa slide power point maupun dalam bentuk serial video, yang bisa dimanfaatkan untuk mengadakan pelatihan sejenis.

Materi yang disampaikan antara lain materi isu, pelatihan menulis, berdebat, serta manajemen media sosial agar peserta mampu menguasai, baik isu maupun teknik untuk kampanye positif di media sosial.

Baca juga: Gereja doakan Indonesia damai dan selalu rukun
Baca juga: Muslim muda Jakarta ternyata sangat toleran
Baca juga: Survei : Status ekonomi tinggi lebih intoleran
Baca juga: Survei: Pendidikan toleransi menjadi tantangan

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018