Bekasi (ANTARA News) - Rombongan Safari Kebangsaan PDIP untuk konsolidasi dan sosialisasi  pemenangan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma"ruf Amin pada Pilpres 2019 tiba di Kabupaten Bekasi.

Hasto Kristiyanto dan rombongan dari.DPP PDI Perjuangan disambut hangat oleh pengurus dan kader DPD PDI Perjuangan.Jawa Barat dan DPC  PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi. Hadir menyambut rombongan DPP antara lain Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanuddin, Bendahara DPD PDIP Jawa Barat Waras Wasisto, Ketua DPC PDIP Soleman, anggota DPR Fraksi PDIP Risa Mariska, Daniel Lumban Tobing, dan para kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. 

Hasto saat  menyampaikan sambutannya juga membacakan perintah harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Surat perintah harian ini pertama kali dibacakan kepada  seluruh kader PDI Perjuangan di Kabupaten Bekasi. 

Hasto mengatakan, perintah harian itu demi tanggung jawab untuk mengemban kepercayaan dan amanat rakyat, mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Pertama, selalu berjuang menjaga dan membumikan Pancasila, UUD 45, NKRI dan kebhinekaan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedua, berjuang dengan sepenuh hati memenangkan PDI Perjuangan dan pasangan Jokowi-KH Maruf Amin dalam pileg dan pilpres yang dilakukan serentak nasional pada 17 April 2019 mendatang.

Ketiga, terus meningkatkan kerja sama, soliditas, dan kekompakan tiga pilar partai. 

Keempat, mengedepankan strategi gotong royong sebagai manifestasi ideologi partai dalam perjuangan memenangkan pileg maupun pilpres serentak nasional 2019.

Kelima, menjaga martabat partai dan mengedepankan kepentingan partai di atas kepentingan individu maupun kelompok. Perintah harian itu ditandatangani Megawati 15 November 2019. 

Kader PDI Perjuangan menyatakan kesanggupannya menjalankan perintah harian dari ketum. Hasto menegaskan bahwa perintah dari ketum sudah jelas, dan harus dijalankan dengan penuh komitmen. 

Apalagi, ujar Hasto, 2019 adalah momen emas untuk menciptakan sejarah. Hasto mengatakan sejak era reformasi dan pemilu pada 1999, partai politik hanya mampu memang satu kali saja. "Kini dengan dukungan rakyat, kepercayaan masyarakat, dan kerja ke bawah, PDIP bertekad menciptakan sejarah memenangkan pileg dan pilpres dua kali berturut-turut," ungkap Hasto. 

Ia menambahkan dengan memenangkan pileg dan pilpres, terlebih dengan dukungan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK), maka pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin tidak hanya kuat karena mendapat dukungan dan legitimasi rakyat. "Tapi juga kuat karena dukungan mayoritas parlemen. Dengan demikian stabilitas pemerintahan, kecepatan melaksanakan pembangunan jauh lebih hebat dari empat tahun yang sudah dilakukan Presiden Jokowi," kata Hasto. 

Dia menjelaskan, pengalaman pasca Pilpres 2014, Jokowi-Jusuf Kalla butuh waktu satu tahun untuk konsolidasi. Karena itu, ke depan dengan dukungan rakyat dan parlemen yang kuat, maka kepemimpinan Jokowi bisa diteruskan lebih baik demi rakyat. 

Karena itu, Hasto menegaskan, partai-partai yang tergabung dalam koalisi punya tanggung jawab melaksanakan keputusan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang merekomendasikan setiap KIK wajib menggerakkan teritorialnya bagi kemenangan pasangan calon nomor urut 01.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018