Surabaya (ANTARA News) - Wakapolda Jatim Brigjen Pol M Iqbal memastikan bahwa polisi sedang meminta keterangan sejumlah saksi terkait insiden jatuhnya belasan penonton pertunjukan drama kolosal "Surabaya Membara" dari atas viaduk Jalan Pahlawan, Surabaya, pada Jumat (9/10) malam.

"Yang pasti polisi memintai keterangan sejumlah saksi, baik warga maupun pihak penyelenggara," ujar Iqbal ketika ditemui usai mengikuti apel renungan suci Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Surabaya, Sabtu dini hari.

Menurut ia, keterangan dari sejumlah saksi untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut, apakah ada unsur kelalaian atau tidak, sekaligus mencari tahu penyebab insiden yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka tersebut.

Selain itu, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kejadian, termasuk di viaduk (jalur rel kereta api) yang melintas di atas Jalan Pahlawan.

"Tapi, yang pasti, langkah awal polisi adalah melakukan penyelamatan korban dan evakuasi," ucap jenderal bintang satu, yang tidak lama lagi menjabat Kadiv Humas Mabes Polri.

Beberapa saat sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan usai melakukan olah TKP mengatakan, sejumlah penonton menjadi korban saat berada di atas viaduk Jalan Pahlawan Surabaya untuk menyaksikan drama kolosal dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

Para korban kebanyakan memilih menyelamatkan diri dengan cara melompat dari viaduk yang tingginya sekitar enam meter untuk menghindari tertabrak kereta api yang sedang melintas sekitar pukul 19.45 WIB.

Kombes Rudi menambahkan, dari tiga korban meninggal dunia, salah satunya ditemukan setelah tertabrak kereta api di atas viaduk dan jenazahnya telah dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo sebelum diserahkan ke keluarganya.

Baca juga: Round up - Drama kolosal itu jadi tragedi
Baca juga: Pengamanan "Surabaya Membara" 2019 harus diperketat
Baca juga: KAI: Tidak ada koordinasi kegiatan drama kolosal
Baca juga: Korban meninggal "Surabaya Membara" tiga orang

 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018