Dari 17 startup yang telah presentasi, kami memutuskan bahwa yang lolos adalah 10 startup , dan sesuai janji kami akan membantu untuk membuat startup ini bisa tumbuh, dan memberikan modal pengembangan usaha startup
Jakarta (ANTARA News)  - Sebanyak 10 usaha rintisan atau "startup" dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah lolos  Program Innovative Academy (IA) Appcelerate 2018 yang digelar Lintasarta bersama Universitas Gadjah Mada.

Mereka berhak menerima bantuan dana pengembangan serta mengikuti program mentoring guna mempersiapkan startup hingga siap diluncurkan ke pasar yang lebih luas.

IA Appcelerate merupakan program inkubasi dan akselerasi yang bertujuan mengembangkan usaha rintisan  bisnis digital binaan UGM dan kampus lain yang berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta memperbesar peluang "startup" untuk menjalankan usahanya secara mandiri dan berkesinambungan. 

Keterangan resmi dari Lintasarta yang diterima di Jakarta, Kamis menyebutkan Program yang berlangsung selama 6 bulan ini telah dimulai sebelumnya dengan kegiatan Energizing Starups, Industry Parallel Session, dan terakhir Startup Pitching yang dilaksanakan pada Minggu (5 November 2018) di Innovative Hub UGM.

 IA Appcelerate 2018 mengusung tema "Designing Solutions to Industrial Problems through Campus-Based Development" dengan fokus penyelesaian permasalahan industry di bidang Finance Bank, Finance non Bank, Supply Chain dan Smart City.

 Pada tahap awal program ini  diikuti oleh 75 startup yang masing-masing beranggotakan mahasiswa serta alumni dari perguruan tinggi yang ada di  Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Setelah proses seleksi terpilih 17 startup yang diberi kesempatan untuk mempresentasikan profil startup beserta rencana bisnis mereka di hadapan para mentor IA Appcelerate.

Direktur Appcelerate Program, Ryo Naldho mengakui bahwa para mahasiswa telah menunjukkan kematangannya dalam membangun startup yang memiliki nilai sosial dan juga nilai bisnis.

Setelah melalui tahap itu akhirnya Lintasarta memutuskan untuk meloloskan 10 startup untuk menerima bantuan dana pengembangan serta mengikuti program mentoring untuk mempersiapkan startup hingga siap diluncurkan ke pasar yang lebih luas.

"Dari 17 startup yang telah presentasi, kami memutuskan bahwa yang lolos adalah 10 startup , dan sesuai janji kami akan membantu untuk membuat startup ini bisa tumbuh, dan memberikan modal pengembangan usaha startup," ujarnya.

Ke-10 usaha rintisan yang lolos IA Appcelerate 2018 itu yakni "Bantu Ternak", startup teknologi finansial di bidang peternakan dengan keuntungan syariah, "Mechlab", bergerak sebagai penyedia manufaktur dan training custom mekatronika. 

Kemudian "Lunaz", cloud-based invoicing, "Eksporia", menyediakan tenaga marketer dalam multi-sided platform, "Lancong", sebagai startup smart trip planner, "Siab", pionir smart filtration dengan teknologi IoT, "Maja Technology", smart Energy startup menggunakan teknolgi IoT.

 "Calty Farm", bergerak dalam bidang IoT sapi peternak, "IoTanam", hydrophonic-based Internet of things startup dan "Sehat Enak", startup yang berfokus pada platform kesehatan.

Selain mendapatkan pendanaan, ke-10 tim berikut akan mengikuti program inkubasi dan akselerasi yang melibatkan para mentor dari Lintasarta, Industri Expert (RPX, Jenius, Asuransi Tugu Mandiri, Kominfo Samarinda) dan UGM 

Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM Hargo Utomo menyatakan UGM sangat berbangga dapat menjalankan peran hilirisasi dengan salah satu mitra strategis Lintasarta selaku perusahaan penyedia Komunikasi Data, Internet dan IT Services, melalui IA Appcelerate. 

"Kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi banyak pihak dalam hal pemanfaatan potensi kampus untuk mendorong munculnya pelaku bisnis pemula dengan melibatkan peserta dari berbagai bidang ilmu (sains, teknologi, dan bisnis) ke dalam satu kelompok kegiatan produktif yang berimbas pada peningkatan spirit kolektif dalam penyelesaian berbagai masalah yang terjadi di masyarakat," katanya.***3***

Baca juga: Lintasarta - UGM gelar Innovative Academy Appcelerate 2018

Pewarta: Subagyo
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018