Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo saat membuka Indonesia Science Expo (ISE) 2018 pada Kamis berbicara tentang bagaimana teknologi bisa menembus batasan, memungkinkan yang semula tidak mungkin, dan memudahkan hal-hal yang sebelumnya sulit dilakukan.

"Yang dulu tidak mungkin sekarang bisa diterobos oleh yang namanya ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi-inovasi," kata Presiden saat membuka ISE 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis.

Ia berbicara tentang bagaimana dunia yang begitu cepat berubah membawa kejutan-kejutan, juga bagaimana teknologi membuat media sosial, perniagaan daring, dan layanan dalam jaringan sekarang mendominasi.

"Siapa sangka media terpopuler di dunia saat ini justru tidak punya redaktur, tidak memiliki redaksi, tidak punya wartawan, tidak pernah membuat konten berita, namanya Facebook," katanya.

Ia melanjutkan perusahaan taksi terbesar di dunia juga tidak memiliki mobil dan kendaraan, merujuk pada layanan Uber, dan perusahaan retail dengan omzet terbesar di dunia tidak punya toko, merujuk pada Alibaba.

Presiden juga mengatakan bahwa dia hadir di ISE 2018 untuk menyaksikan karya putra-putri bangsa yang memungkinkan yang semula tidak mungkin, dan membuat kesulitan-kesulitan menjadi kemudahan-kemudahan.

"Jangan dibalik-balik. Sekarang ini yang banyak di kita ini menghabiskan energi, yang mudah dipersulit. Mestinya yang membuat kesulitan itu dijadikan kemudahan-kemudahan," katanya.

Presiden menghadiri pembukaan ICE di dampingi Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko.

Kepala Negara sempat keliling melihat stan-stan pameran dan berbincang dengan pelajar yang memenangi kompetisi teknologi di ajang itu, juga memenuhi permintaan para pelajar dan pengunjung pameran untuk berfoto bersama.

Baca juga:
Teknologi komputasi awan dikenalkan kepada IKM
Kampus diajak perkuat teknologi dan sains

 

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018