Insyaallah kekhawatiran akan ada kecurangan tidak akan terjadi. Kami menjamin hal itu.
Mataram (ANTARA News) - Pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Nusa Tenggara Barat mencapai 61.195 orang.

"Itu hasil rekapitulasi jumlah pelamar di seluruh NTB yang mendaftar sejak tanggal 1 sampai ditutup pada 15 Oktober," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB H Fathurrahman di Mataram, Selasa.

Ia menyebutkan, rincian pendaftar terbanyak berada di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 9.461 orang dengan 219 formasi, Kabupaten Bima 8.245 orang 352 formasi, Kota Mataram 7.213 orang 262 formasi, Lombok Timur 7.013 orang 225 formasi, Lombok Utara 5.602 orang 274 formasi, Sumbawa 4.905 orang 275 formasi, Dompu 4.584 orang 229 formasi, Lombok Tengah 3.411 orang 481 formasi dan kota Bima 1.541 orang 198 formasi.

Jumlah pelamar di Pemerintah Provinsi  NTB sebanyak 6.556 orang dengan 433 formasi.

"Kalau untuk dominasi pelamar di Pemprov NTB terbanyak pada formasi tenaga kesehatan dan guru, khususnya guru mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris," ujarnya.

Fathurrahman mengatakan rata-rata seluruh formasi yang disediakan terisi semua tanpa ada yang kosong.

"Semua formasi tidak ada yang sepi peminat, semua ramai peminat," kata Fathurrahman.

Ia mengatakan, setelah seluruh pelamar terdaftar, tahap selanjutnya yakni pelaksanaan ujian Computer Assisted Test (CAT) yang dijadwalkan berlangsung pada 26 Oktober 2018.

"Untuk tempat pelaksanaan tes di bagi dua, yakni Pulau Sumbawa, seluruh kabupaten/kota melaksanakan. Sedangkan, Pulau Lombok, Kabupaten Lombok Timur melaksanakan tes sendiri. Sisanya kabupaten/kota lain gabung dengan ujian dengan Pemprov NTB," jelasnya.

Ia menambahkan, khusus untuk pelaksanaan ujian CAT di Pemprov NTB sendiri dilaksanakan selama 12 hari dengan jumlah peserta per hari yang ditargetkan mengikuti ujian sebanyak 1.000 orang dengan 200 orang per ruangan yang terbagi dalam lima sesi ujian.

"Seminggu sudah kita perkirakan selesai ujiannya. Tapi sebelum itu ada simulasi ujian CAT dulu," ucap Fathurrahman.

Fathurrahman menjamin pelaksanaan ujian CPNS tanpa ada kecurangan atau pun praktik perjokian. Karena, seluruh peserta yang nantinya akan ikut akan dicocokkan dengan daftar nama dan foto, termasuk setiap ruangan akan dilengkapi CCTV, sehingga kecil kemungkinan ada praktek kecurangan.

"Insyaallah kekhawatiran akan ada kecurangan tidak akan terjadi. Kami menjamin hal itu," katanya.*

Baca juga: Ratusan guru memprotes penerimaan calon ASN

Baca juga: Seleksi CPNS: Target perbaikan mental SDM Indonesia



 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018