Hingga kini beberapa titik, banjir mulai menggenangi perkebunan warga di Aceh Singkil.
Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan, sedikitnya 354 kepala keluarga (KK) di lima gampong atau desa menjadi korban terdampak banjir akibat tingginya curah hujan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil.

"Ada 354 KK atau 1.483 jiwa di satu kecamatan, dari total lima wilayah kecamatan terdampak banjir di Aceh Singkil," kata Kepala Pelaksana BPBA Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Jumat.

Korban terdampak banjir di lima gampong tersebut, rinciannya, yakni Rimo sebanyak 117 KK atau 510 jiwa, Penjahitan 42 KK atau 195 jiwa, Cingkam 84 KK dengan 305 jiwa, Sianjo-Anjo Merah 81 atau 344 jiwa dan Tanah Merah 30 KK dengan 129 jiwa sertadi Kecamatan Gunung Meriah.

Empat kecamatan lainnya, yaitu Suro, Singkohor, Kota Baharu,?Simpang Kanan, dan? Singkil Utara dengan jumlah gampong dan korban terdampak banjir masih didata.

"Hujan yang cukup lebat, telah mengakibatkan luapan air sungai, sehingga ratusan rumah terendam. Hingga kini beberapa titik, banjir mulai menggenangi perkebunan warga di Aceh Singkil," kata dia.

Banjir juga telah merendam jalan penghubung di Desa Rimo, Kecamatan Gunung Meriah ke wilayah transmigrasi, dan fasilitas umum milik masyarakat setempat.

"Kami bersama instansi terkait, telah berada di lokasi banjir untuk mendata. BPBD setempat juga menurunkan perahu karet guna menyeberangkan masyarakat," kata Dadek.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah mengingatkan, agar semua wilayah di provinsi paling Barat di Indonesia tersebut untuk mewaspadai terjadinya hujan dan petir.

"Waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir, dan angin kencang di barat-selatan," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad.*

Baca juga: Banjir putuskan jalan Singkil-Aceh Selatan

Baca juga: Puluhan rumah masih terendam di Aceh Singkil


 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018