Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Seoul, Korea Selatan, pada 10-11 September 2018 untuk memperkuat kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Korsel.

"Rencananya Menlu Retno akan mendampingi Presiden ke Seoul, Korsel pada 10-11 September. Salah satu tujuan kunjungan itu untuk memperkuat kerja sama ekonomi, khususnya di situasi ekonomi global saat ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan merupakan kunjungan balasan dari kunjungan Presiden Korsel ke Indonesia pada tahun lalu. Kunjungan Presiden RI ke Seoul itu juga bersamaan dengan peringatan 45 tahun hubungan diplomatik RI-Korsel.

Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu Edi Yusup menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Jokowi bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi RI-Korsel, terutama di bidang perdagangan, investasi, dan industri.

"Korea Selatan menyatakan siap untuk membantu percepatan proses industrialisasi di Indonesia," ujar Edi.

Menurut Edi, Presiden Jokowi selama kunjungannya di Seoul akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, menghadiri Forum Bisnis RI-Korsel dan pertemuan bisnis one-on-one.

Dalam kunjungan Presiden RI di Seoul, ada beberapa nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani oleh pemerintah kedua negara, yaitu Nota Kesepahaman di bidang legislasi, kerja sama imigrasi, kerja sama ekonomi, kerja sama pengembangan sumber daya manusia, kerja sama keamanan maritim, serta kerja sama bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Selain itu, dalam pertemuan bisnis yang akan dihadiri Presiden Jokowi juga akan ada penandatangan 10 nota kesepahaman antarbisnis, antara lain di sektor otomotif, energi, transpotasi, dan infrastruktur, yang nilainya bisa mencapai sekitar satu miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Selain melakukan pertemuan bilateral dan menghadiri pertemuan bisnis, Presiden Joko Widodo juga akan memberikan kuliah umum di Hankuk University dan bertemu para pemuda Indonesia di Seoul. 

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018