Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lili Romli berpendapat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mampu meng"counter" serangan terhadap Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

"Merangkul Cak Imin, kekuatan dukungan Jokowi akan semakin kuat dan besar," kata Lili menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebutkan Cak Imin sebagai salah satu kandidat cawapresnya pada Pilpres 2019, di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, Cak Imin memiliki basis massa Nahdlatul Ulama (NU) yang besar, dan jika meninggalkan Jokowi akan kehilangan dukungan dari umat Islam.

"Jika tak rangkul Akan kehilangan basis dukungan dari umat Islam. NU kan basis yang besar dibanding kekuatan-kekuatan Islam yang lain," ujarnya.

Lili melihat langkah Jokowi mamasukkan nama Cak Imin ke kantongnya merupakan sesuatu yang wajar dan logis karena Cak Imin merupakan pemimpin partai berbasis Islam pertama yang terus mendukung Jokowi sejak Pilpres 2014.

"Logis Pak Jokowi memasukkan Cak Imin ke kantongnya. Bahkan, kalau meninggalkan itu sesuatu yang tidak logis," ucapnya.

Dia mengatakan, Cak Imin memang telah berjuang mati-matian mendukung Jokowi sejak awal, sehingga Cak Imin pun mampu memberikan 'counter' terhadap serangan sebagian umat Islam kepada Jokowi.

"Dia (Cak Imin) juga akan menjembatani dan mengahapus citra negatif bahwa Pak Jokowi anti Islam itu. Karena selama ini dianggap bahwa Pak Jokowi itu tidak dekat dengan Islam, anti Islam," kata Lili.

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin termasuk dalam pilihan sebagai calon wakil presiden.

"Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama itu adalah Pak Muhaimin Iskandar," kata Presiden seusai meninjau arena olahraga dayung bersama Cak Imin, di Jakabaring Sport City, Sabtu (14/7).

Presiden menjelaskan bahwa dirinya masih menimbang salah satu dari lima tokoh yang akan mendampinginya sebagai wakil presiden pada Pilpres 2019.

Baca juga: Cak Imin termasuk pilihan cawapres kata Jokowi

Baca juga: Pengamat: Jokowi ingin redam manuver PKB

Baca juga: Pengamat: ucapan Jokowi hanya pemanis untuk Muhaimin

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018