Karawang (ANTARA News) - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membongkar rumah milik tiga anak yatim di desa Tegalwaru, kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, karena tidak layak huni dan lebih mirip gubuk.

"Rumahnya kita bongkar terlebih dahulu dan akan direnovasi agar lebih layak," katanya, saat mengunjungi rumah tiga anak yatim tersebut, di Karawang, Jumat.

Nasib Rohayu (14) cukup memprihatinkan, tinggal bersama kedua kakaknya di sebuah gubuk yang hampir roboh di desa Tegalwaru. Dua kakaknya Rohayu adalah Haerudin (20) dan Sumini (24).

Ketiganya sudah tidak memiliki ayah dan ibu alias yatim piatu. Bapaknya meninggal pada 2018 akibat penyakit paru-paru. Sedangkan ibunya meninggal delapan tahun lalu akibat penyakit kusta.

"Rumah ini milik almarhum. Inginnya memang memperbaiki rumah. Tapi kerja saja masih serabutan," kata Haerudin.

Sebagai anak lelaki, Haerudin membanting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Dia berkeliling setiap hari menjajakan es milik tuannya. Keinginan berjualan es milik sendiri masih urung terlaksana karena ketiadaan modal.

"Rohayu masih sekolah di SD Tegalwaru. Dia sekarang kelas 6. Kalau kakak di rumah saja. Sementara saya berjualan es," kata Haerudin.

Trauma akibat kehilangan orang tua masih membekas dalam benak Rohayu. Meski begitu, semangat belajar bocah yang rajin mengaji itu tidak pernah surut. Dia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter.

"Mau terus belajar biar bisa menjadi dokter. Kalau ada yang sakit, bisa langsung saya mengobati. Ingat terus sama emak dan bapak saat sakit. Jadi, gak tega kalau melihat orang sakit," katanya.

Dedi Mulyadi mengaku siap memenuhi semua harapan keluarga tersebut. Saat itu juga, dia membongkar rumah itu untuk dibangun kembali.

"Rumahnya kita bongkar sekarang dan langsung direnovasi," katanya.

Selain itu, mantan Bupati Purwakarta itu juga menanggung biaya pendidikan Rohayu hingga perguruan tinggi.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018