Banda Aceh (ANTARA News) - Sebanyak 2.287 personel gabungan dikerahkan untuk mendukung Operasi Ketupat Rencong 2018 dalam pengaman Hari Raya Idul Fitri di Aceh.

"Operasi Ketupat Rencong untuk pengamanan Idul Fitri 1439 Hijriah melibatkan 2.287 personel gabung?di seluruh Aceh," kata Wakapolda Aceh Brigjen Pol Supriyanto Tarah di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Brigjen Pol Supriyanto Tarah setelah memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Rencong 2018 di Mapolda Aceh di Banda Aceh.

Wakapolda mengatakan, personel yang terlibat Operasi Ketupat Rencong 2018 di wilayah hukum Polda Aceh meliputi personel Polri dan TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan serta instansi terkait lainnya.

"Personel operasi ketupat tersebut akan menempati pos-pos di seluruh Aceh. Mereka juga akan melakukan patroli di pemukiman penduduk dan pengaman jalan raya," sebut jenderal Polri berbintang satu tersebut.

Brigjen Pol Supriyanto Tarah menyebutkan, ada beberapa potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama pada Operasi Ketupat Rencong 2018 yang berlangsung selama 18 hari mulai 7 hingga 24 Juni 2018.

Potensi kerawanan, sebut dia, stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Potensi kerawanannya ada pada distribusi, upaya penimbunan oleh mafia pangan maupun perilaku negatif pelaku usaha dengan menaikkan harga.

"Potensi lainnya permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Karena itu, kami tekankan semua personel memantau dengan cermat," ucap Wakapolda.

Potensi lainnya yang perlu diantisipasi berupa bencana alam dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat seperti pencurian, perampokan, serta tindak pidana lainnya.

"Termasuk potensi ancaman tindak pidana terorisme yang harus diantisipasi dengan langkah preemtif maupun preventif. Kami juga meningatkan jajaran untuk terus meningkatkan kerja sama dengan semua pihak agar operasi ketupat berjalan sesuai harapan," kata Brigjen Pol Supriyanto Tarah.

Baca juga: KPPOD: sektor keamanan Aceh-Sofifi duduki peringkat tertinggi

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018