Kalau ada kecurangan dari mahasiswa, saya minta dikeluarkan... Kalau panitia membocorkan, saya akan pidanakan...
Singaraja (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menegaskan dia tidak akan menoleransi kecurangan dalam pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

"Kalau ada kecurangan dari mahasiswa, saya minta dikeluarkan. Saya tidak menoleransi ada kecurangan," katanya usai meninjau pelaksanaan SBMPTN di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, Bali, Selasa.

"Kalau panitia membocorkan, saya akan pidanakan, karena ini membongkar dokumen negara. Begitu juga dengan percetakan, kita awasi dengan ketat, saya tidak mau ada celah dalam seleksi," tambah Nasir.

"Kali ini saya melakukan monitoring di Singaraja Bali karena barangkali di sini selama ini tidak pernah ditinjau karena jauh. Biasanya kalau tidak pernah ditinjau ini ada perhatian khusus."

 
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meninjau pelaksanaan SBMPTN di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, Bali, Selasa (8/5/2018). (ANTARA/Desi Purnamawati)



Seleksi penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan serentak di 85 perguruan tinggi negeri. Peserta SBMPTN kali ini sebanyak 861.000 orang, yang mencakup 26.181 peserta yang mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) dan 833.820 peserta Ujian Tertulis Berbasis Cetak (UTBC).

SBMPTN tahun ini juga diikuti 1.078 orang peserta program pendidikan Paket C dan 365 penyandang disabilitas yang terdiri atas 122 peserta tuna rungu, 107 tuna netra, 43 tuna wicara dan 93 peserta tuna daksa.

Nasir sudah meninjau persiapan SBMPTN Senin (7/5) dan memantau pelaksanaannya sudah baik hari ini. Ia berharap tidak ada kebocoran soal ujian dan praktik perjokian dalam ujian seleksi.

Baca juga:
Antisipasi joki SBMPTN, pengawas cek dokumen wajah peserta
Menristekdikti ingatkan kampus antisipasi joki SBMPTN

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018