Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu menegaskan, kunjungannya ke sejumlah komando utama (Kotama) TNI tidak terkait dengan situasi jelang perhelatan tahun politik 2018 dan Pemilu 2019.

"Jadi enggak ada (hubungan dengan tahun politik). Saya paling enggak suka. Kita ini pesta demokrasi, ya joget-joget dan bukan seram-seraman. Kayak mau perang saja," kata Menhan usai mengunjungi Batalyon 467 Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara, di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat.

Menurut dia, kunjungannya ke beberapa satuan TNI, seperti Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Paskhas TNI AU untuk memastikan prajurit tetap setiap kepada bangsa dan negara, serta menjunjung loyalitas tegak lurus kepada pimpinan

"Hari ini juga saya akan ke Markas Kopassus. Kemudian nanti ke Markas Kostrad dan berlanjut ke Kodam Aceh (Iskandar Muda) hingga ke Kodam Papua (Cenderawasih). Semua akan saya datangi," paparnya.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini menjelaskan, safari tersebut merupakan bagian dari tugas Menteri Pertahanan untuk melihat kesiapan pertahanan serta memeriksa kondisi alat utama sistem persenjataan yang ada di tiap komando utama TNI.

Dalam rangka persiapan keamanan menjelang tahun politik, tambah dia, pihaknya akan mengundang Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

"Saya akan kumpulkan Panglima TNI dan Kapolri. Susunannya ke depan yang penting siaplah segala situasi. Situasi begini kita siap, situasi begitu kita siap, jadi saya harap apa pun yang masalah akan kita tuntaskan dengan baik," ujarnya.

Dalam sambutannya, Menhan mengatakan, menjelang tahun politik pihaknya perlu terus mengamati berbagai perkembangan situasi dengan seksama.

"Apabila tidak kita waspadai bersama akan dapat mengimbas serta mempengaruhi stabilitas Keamanan Nasional kita," kata Ryamizard.

Ia menambahkan, tujuan akhir dari Tahun Politik pada hakekatnya adalah untuk memilih Pemimpin.

"Sebagai umat beragama yang taat kita perlu shalat Istikharah agar kita mendapatkan pemimpin yang amanah dan melayani rakyatnya serta yang rahmatan lilalamin," katanya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018