London (ANTARA News) - Komisi Uni Eropa merilis statistik penerbitan visa Schengen di seluruh negara di dunia, dengan jumlah aplikasi permohonan mencapai 16,1 juta pada 2017, naik 6,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Aplikasi visa Schengen yang diajukan orang Indonesia tercatat sebanyak 199.353 aplikasi permohonan untuk tipe A dan C, dan 2.760 permohanan diantaranya ditolak, kata salah seorang penggerak gerakan BebasVisaID, Ivan Ronaldo, kepada Antara London. Kamis.

Menurut Ivan Ronaldo, tingkat penolakan visa Schengen diajukuan di Indonesia adalah 1,4 persen untuk tahun 2017. Dibandingkan tahun 2016, persentase penolakan visa Schengen mengalami kenaikan.

Tahun 2016, angkanya berada di level 1,1 persen tapi perlu dicatat jumlah permohonan visa Schengen di Indonesia tahun itu adalah 172.045. Dengan kata lain, tahun 2017 ada 2.760 aplikasi yang ditolak, sedangkan tahun 2016 jumlahnya 1.893.

Meskipun jumlahnya naik, tapi kami berharap hal tersebut tidak berpengaruh terhadap negosiasi bebas visa Schengen yang sedang dijalankan Kementerian Luar Negeri RI, ujar Ivan Ronaldo.

Dikatakannya, visa Schengen yang diolah oleh statistik tersebut adalah `uniform visa`, yakni visa tipe A dan C. Visa Schengen tipe A adalah untuk keperluan transit, sedangkan tipe C adalah visa yang sehari-hari digunakan untuk kunjungan singkat, seperti wisata dan kunjungan keluarga.

Menurut Ivan Ronaldo, satu hal yang perlu dipahami, bahwa jumlah permohonan visa tersebut adalah jumlah keseluruhan yang diajukan di Indonesia, jadi WNA yang memohon visa Schengen di Indonesia ikut masuk dalam perhitungan. "Jadi, tingkat penolakan tersebut tidak melekat pada WNI saja."

Bila dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia termasuk yang paling rendah tingkat penolakannya.Thailand berada pada level penolakan 3,1 persen, dan Filipina 7 persen. Tiongkok yang tercatat sebagai negara penyumbang permohonan visa kedua terbesar setelah Rusia, yang ditolak 3,3 persen.

Rusia tercatat sebagai `penyumbang` utama permohonan visa Schengen dengan total aplikasi sebesar 3.885.899.

Selain visa Schengen, Komisi Uni Eropa juga menerbitkan statistik permohonan visa Bulgaria, Kroasia, dan Romania. Di Indonesia, tingkat penolakan untuk visa Bulgaria adalah 0 persen. Untuk Kroasia 1,2 persen dan Romania 5,8 persen, demikian Ivan Ronaldo.

Baca juga: Alasan mengapa Indonesia belum bebas visa Schengen

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018