Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta Bandar Udara Kertajati di Jawa Barat tidak dipaksakan sebagai embarkasi haji tahun ini jika infrastruktur utamanya belum siap.

"Demi keamanan dan kenyamanan calon jemaah haji dan juga demi keselamatan penerbangan, pemerintah jangan memaksakan diri menjadikan Bandara Kertajati sebagai embarkasi haji pada tahun ini," kata Tulus di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan panjang landasan pacu pesawat berbadan lebar setidaknya 3.000 meter.

"Mengingat panjang runway-nya (Bandara Kertajati) hanya mencapai 2.500 meter saja, sedangkan untuk mengangkut calon jemaah haji diperlukan pesawat berbadan lebar, seperti Airbus A330 atau Boeing 777," kata Tulus.

Maka, kata dia, target menjadikan Bandara Kertajati sebagai embarkasi haji harus dikaji ulang karena tidak boleh mengabaikan aspek keselamatan penerbangan.

"Pihak maskapai jangan dipaksa dengan rekayasa teknis agar penerbangan bisa transit dulu di Soekarno Hatta atau Kualanamu, untuk mengisi bahan bakar. Itu hal yang tidak efisien baik dari sisi biaya maupun waktu penerbangan," kata dia.

Tulus menawarkan solusi, kalau Kertajati ingin menjadi embarkasi haji, maka pemerintah/ Kemenhub harus terlebih dahulu memperpanjang runway minimal 3.000 meter.

"Tidak ada kompromi untuk aspek kenyamanan, keamanan dan keselamatan penerbangan," kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018