Jakarta (ANTARA News) - Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Australia sudah mencapai tahap finalisasi dengan draf kerja sama yang akan diselesaikan dalam bulan ini.
   
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Jumat, mengatakan kemajuan draf kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia-Australia sudah berkembang cepat.
   
"Indonesia-Australia CEPA memang jadwalnya paling lambat akhir tahun ini harus selesai, sementara masih ada perbedaan-perbedaan antarkementerian; yang satu masih bertahan, yang satu sudah oke. Tapi perundingannya itu kemajuannya suah sangat jauh, sudah sangat detil, mulai bicara 2,5 persen atau 5 persen (tarif biaya masuk)," kata Darmin usai menghadiri rapat terbatas tentang Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat.
   
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, yang turut hadir dalam rapat terbatas tersebut, menjelaskan bahwa perkembangan draf perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan Australia sudah mencapai 90 persen. 
   
"Kalau dengan Australia kita sudah 90 persen, teks-nya sudah bisa selesai. Memang tinggal ada beberapa hal saja, dan pekan depan tim negosiasi akan duduk untuk kemudian kita finalisasi tim negosiasi itu," kata Enggartiasto 
   
Usai penyusunan draf kerja sama terkait perdagangan bebas antara Indonesia dan Australia, akan ada pertemuan tingkat menteri antara Mendag Enggartiasto dan Mendag Australia Steven Ciobo pada akhir April.
   
"Saya juga laporkan (ke Wapres) bahwa saya dengan Mendag Australia akan duduk bersama. Sebelumnya tentu kami akan laporkan ke pimpinan kita masing-masing, dalam hal ini Pak Wapres Jusuf Kalla yang mendapatkan tugas dari Presiden untuk menangani ini," kata Enggar.
   
Dia berharap penyelesaian draf kerja sama perdagangan bebas tersebut akan selesai pada Agustus sesuai dengan kesepakatan antara Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018