... yang sekarang meresahkan masyarakat, yaitu berita hoaks."
Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah ulama asal Provinsi Banten menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, untuk membahas upaya peningkatan ekonomi.

"Hal-hal yang berkaitan pertama itu masalah arus baru ekonomi Indonesia yang sedang dikembangkan oleh Majelis Ulama Indonesia dan telah dipraktikkan di lapangan dalam bentuk wajah syariah mikro," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten Muhammad Romli di Kantor Presiden, Jakarta.

Praktik syariah mikro itu, menurut dia, rencananya dikembangkan di sejumlah pesantren.

Selain ekonomi, Presiden bersama ulama juga membahas hal kedua berupa sistem pendidikan di pesantren, baik yang modern maupun alawiyah.

"Ketiga, ini yang sekarang meresahkan masyarakat, yaitu berita hoaks. Berita-berita bohong inilah yang bagi kami merupakan potensi untuk mengganggu kerukunan bangsa Indonesia, kerukunan umat beragama," ujarnya.

Romli menambahkan tokoh masyarakat Banten dan para ulama akan bersama memberantas kabar bohong (hoax) dan ujaran kebencian maupun fitnah yang mengadu domba.

Sementara itu, anggota Dewan Syuro Pengurus Besar Al Khairiah Mansur Muhidin menjelaskan diskusi dengan Presiden mengenai masukan untuk mengangkat pahlawan nasional asal Banten yang memiliki andil dalam kemerdekaan.

"Ada dua yang sudah ada di meja Sekretariat Negara, yang pertama pahlawan Geger Cilegon 1888 KH Wasyid sudah ditandatangani oleh Gubernur Banten, sudah juga melalui Kemensos, hanya karena jatah setiap tahun dibatasi, sekarang tiga pahlawan nasional, maka sekarang tertunda. Yang kedua, Brigjen KH Syamun, termasuk juga pejuang untuk menegakkan NKRI," kata Mansur menambahkan.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden Johan Budi mengatakan pertemuan itu merupakan undangan Presiden sebagai tindak lanjut dari kunjungan Kepala Negaradan Kepala Pemerintahan RI tersebut ke Banten pada Rabu (14/3).

Baca juga: Presiden tinjau pembangunan bendungan di Banten

Johan menjelaskan Presiden menyampaikan secara terbuka mengenai upaya pengembangan ekonomi di pesantren serta bahaya penyebaran kabar bohong dan berita palsu (fake news).

Presiden menyampaikan bahwa peran dan fungsi pemerintah serta ulama berjalan harmonis yang perlu terus dijaga.

Baca juga: Tetua Banten puji Jokowi bangun infrastruktur di Banten

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018