Medan (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Karo membantah adanya warga yang tewas dalam erupsi Gunung Sinabung (2460 mdpl) yang cukup besar pada Senin pagi.

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Peranginangin yang dihubungi Antara di Medan, Senin, pihaknya belum menemukan adanya korban tewas.

Bahkan hingga Senin siang, BPBD belum menerima adanya warga yang melaporkan bahwa anggota keluarganya yang hilang atau tewas akibat erupsi tersebut.

Ketika dipertanyakan mengenai isu yang berkembang yang menyebutkan adanya korban tewas, pihaknya mengharapkan masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Kalau mencari informasi, silahkan bertanya kepada aparatur pemerintah atau instansi yang berwenang," ucapnya.

Namun, Natanail Peranginangin mengakui pada Senin pagi tersebut, ada beberapa warga yang berupaya untuk memasuki zona merah atau daerah yang berbahaya saat Gunung Sinabung mengalami erupsi.

Meski demikian, pihaknya berhasil menghalangi upaya itu, termasuk mengimbau masyarakat yang berada di sekitar zona merah untuk keluar guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Sampai saat ini, situasi masih aman dan tidak ada korban jiwa," ujar Natanail.

Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara mengalami erupsi yang cukup besar pada Senin pagi, pukul 08.53 WIB.

Berdasarkan pengamatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi pada Senin pagi itu lebih besar dari erupsi sebelumnya, serta mengalami beberapa erupsi susulan meski frekuensi lebih rendah.

Disebabkan letusannya cukup kuat, erupsi pertama tersebut memunculkan semburan awan panas hingga mencapai 5.000 meter lebih

Baca juga: Gunung Sinabung meletus

Baca juga: Material letusan Sinabung terlempar sampai 20 puluhan kilometer

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018