Kota Vatikan (ANTARA News) - Paus Fransiskus mengkritik media yang memburukkan citra imigran melalui pelaporan yang emosional atau tidak lengkap mengenai situasi mereka.

"Beberapa bulan lalu saya melihat berita utama satu surat kabar tentang kota kecil di Italia yang bertulisan, 'Inilah kota tempat perkosaan paling banyak terjadi tahun ini -- saya tidak ingat kota mana, itu tidak penting -- dan 40 persen dari pemerkosanya adalah imigran', " kata Paus.

"Ini adalah cara untuk 'memburukkan' imigran. Namun, saya bertanya kepada diri sendiri -- jadi, yang 60 persen lainnya, siapa mereka? Orang Italia."

"Ada cara untuk menyajikan hal-hal yang mengubah kebenaran," katanya saat menerima peserta hari doa dan refleksi di Vatikan.

Isu imigrasi saat ini merupakan sebuah masalah hangat dengan warga Italia dikejutkan oleh pembunuhan seorang perempuan berusia 18 tahun baru-baru ini di Kota Macerata, yang memicu penangkapan tiga warga Nigeria yang dicurigai terlibat setelah jenazah perempuan itu ditemukan termutilasi.

Setelah pembunuhan tersebut, seorang pria bersenjata kemudian menembak dan melukai enam warga Afrika dengan serangan bermotif ras pada 3 Februari.

Insiden itu terjadi beberapa pekan sebelum Italia menggelar pemilihan umum di mana partai kanan jauh diperkirakan kuat dengan kampanye isu imigrasi.

Sementara pembunuhan Macerata dan kaitannya dengan migrasi menjadi berita utama, kejadian serupa yang melibatkan penyerang Italia umumnya tidak mendapat perhatian sebesar itu, demikian menurut siaran kantor berita AFP.(hs)

Pewarta: -
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018