Bandung (ANTARA News) - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengajak wisatawan dan masyarakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor saat beraktifitas di Kota Kembang tersebut.

"Nah harapan kita para wisatawan atau warga yang berinteraksi kurangilah naik mobil motor karena di kota kolonial yang bersejarah itu rata-rata pedestriannya sudah dibereskan," katanya di Bandung, Selasa.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, Kota Bandung dikenal sebagai kota yang penuh dengan unsur sejarah, hal tersebut ditandai dengan banyaknya bangunan-bangunan heritage di sepanjang kota.

Dengan begitu, ia mengajak para wisatawan yang ingin benar-benar menikmati Kota Bandung, dengan mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi.

"Sehingga kota ini akan lestari sebagai kota wisata tanpa terlalu banyak kemacetan-kemacetannya," kata dia.

Ia memberikan tiga cara menikmati suasana Kota Bandung, pertama dengan berjalan kaki, terlebih trotoar di pusat kota tua telah diperlebar dan diperbaiki.

"Berjalan kaki di trotoar yang sudah lebar dan banyak kursi seperti yang pernah saya lakukan bersama istri saya, jalan dari Pendopo ke Simpang," katanya.

Kemudian dengan menggunakan sepeda. Banyak spot atau area yang tidak boleh dilewatkan dan bisa dikunjungi dengan bersepeda. Pemerintah juga, telah menyiapkan penyewaan sepeda yang terletak di pusat-pusat kota.

Terakhir dengan menyewa transportasi massal Bandung Tour On Bus (Bandros). Saat ini terdapat 18 unit yang siap melayani wisatawan berkeliling ke sejumlah tempat.

"Ketiga naik Bandros kalau jalannya agak jauh tapi masih di pusat atau wilayah kota lama atau kota heritage. Itu sebenarnya tujuannya," kata dia.

Apalagi ketika Kereta Metro Kapsul sudah selesai dibangun, maka seluruh transportasi massal akan terintegrasi dan berujung pada upaya mengurangi kemacetan di Kota Bandung.

"jadi kalau suatu hari semua sudah berhimpun menjadi sistem, itulah warisan bagaimana kota ini maju, kotanya bahagia dengan sistem transportasi yang modern dan nyaman," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018