Kudus (ANTARA News) - Bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga membuat akses jalan di desa terputus akibat tertutup material longsor.

Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Bergas Catursasi Penanggungan di Kudus, Selasa, bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Japan merupakan longsor susulan, setelah sebelumnya juga mengalami bencana serupa.

Peristiwa tanah longsor susulan tersebut, kata dia, terjadi Senin (5/2) malam sekitar pukul 18.00 WIB.

Akibat bencana longsor yang terjadi, kata dia, material tanah dari tebing setinggi 30 meter tersebut menutupi akses jalan menuju Kota Pati.

Panjang jalan yang tertutup material longsor berkisar 12 meter.

Untuk sementara, kata dia, kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.

Saat ini, lanjut dia, masih dalam proses pembersihan jalan dari material longsor.

Akibat kejadian tersebut, sekitar 15 keluarga yang rumahnya berada di atas tebing yang mengalami longsor tersebut mengungsi sementara ke tetangga terdekat yang rumahnya aman dari bahaya longsor.

Ia mengatakan, sebelum terjadi perstiwa tanah longsor, memang sudah ada tanda-tanda akan terjadi, sehingga warga sekitar memang diperingatkan untuk berhati-hati, terutama saat curah hujan tinggi.

"Kewaspadaan juga berlaku untuk masyarakat di daerah lain yang berada di daerah rawan longsor," ujarnya.

Apalagi, kata dia, curah hujan sempat tinggi dan mengakibatkan sejumlah pemukiman warga terendam, karena ada tanggul sungai yang jebol serta air sungai yang melimpas karena tingginya debit air sungai.

Lokasi tanah longsor lainnya, yakni di Desa Menawan dan material longsor sudah dibersihkan serta Kedungsari yang juga menutup akses jalan, namun saat ini sudah dibersihkan warga.

Kepala Desa Japan Sigit Triharso membenarkan, bahwa material longsor memang menutup akses jalan menuju Desa Gembong, Kabupaten Pati.

Untuk Selasa (6/2) siang, katanya, telah dibersihkan bersama tim gabungan karena menjadi akses utama warga sekitar.

Sementara warga yang mengungsi, kata dia, masih ada yang bertahan di tempat pengungsian sambil menunggu cuaca tidak lagi hujan, karena lokasinya memang berada di daerah rawan longsor.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018