Saya pesan kalau sertifikat ini mau dipakai jaminan bank, tolong dihitung, dikalkulasi bener ..."
Lampung Selatan (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan 3.500 sertifikat hak tanah kepada warga Provinsi Lampung di GOR Way Handak, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu.

"Saya pesan kalau sertifikat ini mau dipakai jaminan bank, tolong dihitung, dikalkulasi bener, nanti bisa cicil setiap bulan enggak? Kalau enggak, jangan. Hilang nanti sertifikat ini," ujar Presiden Jokowi.

Presiden menjelaskan bahwa saat dirinya berkunjung ke daerah sering kali mendengar adanya sengketa lahan yang terjadi akibat masih banyak warga pemilik tanah yang belum memiliki sertifikat.

Saat ini, menurut Presiden Jokowi, dari 126 juta bidang tanah baru ada 46 juta sertifikat sehingga masih ada 80 juta bidang tanah yang belum bersertifikat.

Sebelum diberikan target, dikemukakan Presiden, dalam setahun Badan Pertanahan Nasional (BPN) hanya menerbitkan 500.000 sertifikat.

"Artinya, 80 juta sertifikat yang seharusnya diberikan kepada masyarakat, tahun-tahun lalu hanya 500.000 di seluruh Tanah Air. Artinya, menunggu 160 tahun," kata Presiden.

Presiden Jokowi mengimbuhi, "Pada tahun 2017, lima juta sertifikat di seluruh Tanah Air. Pada tahun ini tujuh juta kepada semua. Tahun depan sembilan juta harus keluar dari kantor BPN."

Presiden mengingatkan kepada para pemegang sertifikat untuk berpikir matang sebelum mengagunkan sertifikat miliknya guna mendapatkan tambahan modal usaha.

Presiden menambahkan tidak melarang sertifikat tersebut untuk dijadikan jaminan selama dana yang didapatkan digunakan untuk hal-hal yang meningkatkan produktivitas.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Gubernur Lampung Ridho Ficardo.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018