Banyumas, Jawa Tengah (ANTARA News) - Puluhan Hektare tanaman padi siap panen di Desa Tinggarjaya, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, roboh akibat diterjang angin langkisau (puting beliung), kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyumas Widarso.

"Dari plot demonstrasi kami yang seluas 80 Hektare, ada sekitar 25 Hektare yang roboh," katanya usai meninjau tanaman padi siap panen yang roboh di Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jumat.

Karena usia padi sudah tua atau siap panen, dia memperkirakan potensi kerugian mencapai 25 persen.

Dalam hal ini, kata dia, jika rata-rata produksi dalam kondisi normal sekitar sembilan ton per Hektare, hasil panen yang dapat dinikmati petani berkisar 6,75-tujuh ton per Hektare atau lebih.

"Namun, untuk ukuran rata-rata Kabupaten Banyumas, hasil panen sebanyak tujuh ton per Hektare masih cukup bagus. Selain itu, kejadian itu tidak menimbulkan puso karena sebagian besar bulirnya sudah berisi, hanya mungkin tidak maksimal saja," katanya.

Terkait tanaman padi yang roboh, dia mengatakan, petani segera memanen jika sudah memungkinkan.

Sementara untuk tanaman padi yang belum memungkinkan dipanen, kata dia, selama tidak terendam air, akan ditunggu karena pematangan bulir padinya masih dapat berjalan.

"Sebenarnya tanaman padi yang roboh itu akan dipanen sekitar sekitar dua minggu lagi, kami masih akan tunggu. Kalau yang sudah memungkinkan akan segera dipanen," katanya.

Menyinggung soal potensi panen di Banyumas pada Januari 2018, Widarso mengatakan, berdasarkan data luas tambah tanam pada bulan Oktober 2017 ada sekitar 7.000 hektare.

Kendati demikian, sebagian besar tanaman padi itu akan dipanen pada akhir Januari.

"Kalau seperti yang di Tinggarjaya ini (panen pertengahan Januari) tidak banyak. Sebenarnya kami ingin memberi contoh bagi petani di Daerah Irigasi Tajum untuk mengikuti jejak petani di Desa Tinggarjaya," katanya.

Jika petani bisa panen pada saat ini, menurut dia, akan bisa menikmati harga gabah yang bagus sehingga menguntungkan.

Oleh karena itu, dia mengharapkan petani di Desa Tinggarjaya dapat tetap tanam mendahului petani daerah lain agar bisa menikmati harga gabah yang bagus saat panen.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018