Cirebon, Jawa Barat (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, mengajak masyarakat melawan kampanye hitam pada Pilkada serentak nanti dan mengharapkan ada sanksi tegas kepada para pelaku.

"Harus kita lawan kampanye yang berujar kebencian apalagi yang menyangkut fitnah, SARA dan itu harus dilawan dan ditindak tegas," kata dia, di Cirebon, Rabu.

Pada masa Orde Baru, menteri dalam negeri juga berperan sebagai pembina dinamika dan sistem politik nasional. 

Dia mengatakan, saat Pilkada serentak nanti, semua calon harus mengedepankan program, konsep dan gagasan ketika ingin menjadi penguasa nanti.

Dan tentu tidak dibenarkan ketika tahapan kampanye nanti mereka menggunakan kampanye hitam untuk meraup suara dan ketika diketahui, maka seharusnya tidak boleh melanjutkan lagi.

"Kampanye itu harus mengadu program, konsep dan gagasan, jangan fitnah, ujaran kebencian dan politik uang yang digunakan," tuturnya.

Kumolo juga menyoroti politik uang yang kerap terjadi, untuk itu kata dia harus ada sanksi tegas ketika para kontestan memakai "jurus hitam" ini untuk menang.

"Kalau ketahuan menggunakan politik uang dan tertangkap tangan harus didiskulifikasi," katanya.

Dia menambahkan Pilkada dikatakan sukses apabila tingkat partisipasi masyarakatnya tinggi dan tahun lalu kata dia tingkat partisipasi sudah 74 persen untuk itu harus ditingkatkan lagi.

"Tahun kemaren sudah 74 persen dan target KPU serta pemerintah tahun ini minimal 78 persen," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017