Jayapura (ANTARA News) - Aktivitas bandara Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua kembali normal usai warga membuka blokade yang dipasang di bandara setelah terjadinya aksi menuntut ganti rugi terhadap tanah mereka.

Blokade sudah dibuka sejak Minggu (19/11) setelah polisi melakukan perundingan dengan para pendemo, kata Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Juliarman Pasaribu kepada Antara dari Jayapura,, Senin.

AKBP Juliarman Pasaribu mengatakan pasca pembukaan blokade, kemudian dilakukan pembersihan karena warga sempat melakukan aksi bakar ban.

Selain melakukan pembersihan, Polres Pegunungan Bintang juga mengeluarkan surat jaminan keamanan sehingga pihak otoritas bandara mengizinkan beroperasinya bandara Oksibil.

Warga melakukan aksi demo sejak Sabtu pagi (18/11) sehingga aktivitas penerbangan lumpuh.

Para pendemo selain menuntut ganti rugi tanah bandara juga menuntut pembagian dana kampung yang dianggap tidak merata, kata AKBP Pasaribu.

Sementara itu salah satu koordinator aksi demo Anton Urupmabin yang dihubungi dari Jayapura mengaku sudah membuka blokade namun bila tuntutan masyarakat tidak dipenuhi maka akan kembali menutup bandara.

"Kami sudah buka dan bandara bisa digunakan namun bila tidak dipenuhinya tuntutan warga maka bandara akan ditutup kembali," kata Anton Urupmabin.

Transportasi udara hingga kini masih menjadi sarana utama ke Oksibil.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017