"Kami ingin masyarakat yang ke Puncak tidak hanya mengenal wisatanya, tetapi di Cisarua ini ada makam pahlawan nasional KH Idham Chalid, yang sering didatangi peziarah," kata Ketua PAC GP Anshor, Cisarua, Deden Abdurahman, Jumat.
KH Idham Chalid dimakamkan di komplek Yayasan Darul Quran milik keluarganya, yang terletak di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Puncak, Kabupaten Bogor. Di kompleks tersebut juga terdapat sekolah tsanawiyah dan aliyah, serta rumah yatim.
Di pemakaman keluarga itu juga, putra tertua pahlawan nasional ini, H Saiful Hadi Idham, yang adalah mantan direktur utama Kantor Berita ANTARA, dimakamkan.
Idham Chalid merupakan politisi Indonesia wafat pada 11 Juli 2010 pada usia 88 tahun. Ia mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Nomor 113/TK/2011 tertanggal 7 November 2011.
Atas jasa semasa hidupnya Pemerintah Indonesia mengabadikan KH Idham Chalid di pecahan uang kertas rupian baru, pecahan Rp5.000 pada 19 Desember 2016.
Menurut Abdurahman, sosok KH Idham Chalid merupakan guru besar bagi GP Anshor seperti KH Hasyim Ashari, dan Wahid Hasyim, serta cucunya Abdurahham Wahid.
"Beliau adalah pemimpin NU yang dari zaman sebelum kemerdekaan sampai merdeka ada keterlibatan Nahdlatul Ulama di dalamnya," katanya.
Idham Chalid menjadi panutan bagi GP Anshor, hidup penuh kesederhanaan, menerapkan akhlak seperti Rasulullah SAW.
Dia menyebutkan GP Anshor berupaya untuk menyosialisasikan kepada masyarakat keberadaan makam pahlawan nasional KH Idham Chalid di Cisarua yang kini menjadi kebanggan bagi masyarakat sekitarnya.
"Jadi masyarakat tidak hanya bangga dengan Puncak yang jadi objek pariwisata, tetapi juga ada Pahlawan Nasional yang dimakamkan di Cisarua. Ke depan akan kita makmurkan keberadaanya," kata Deden.
Memperingati Hari Pahlawan 10 November, jajaran Muspika Cisarua bersama warga, pelajar dan ormas serta organisasi kepemudaan menggelar upacara bendera dan tabur bunga di makam KH Idham Chalid.
Camat Cisarua, Bayu Ramawanto, menyebutkan, sudah menjadi tradisi jajaran Muspika beserta unsur masyarakat untuk melaksanakan peringatan Hari Pahlawan di makam KH Idham Chalid.
"Ini tahun ketiga kita melaksanakan upacara dan proses tabur bunga di makam pahlawan Idham Chalid. Akan terus dipertahankan sebagai edukasi kepada masyarakat untuk mengingat jasa-jasa pahlawan," kata dia.
Idham Chalid merupakan politisi Indonesia wafat pada 11 Juli 2010 pada usia 88 tahun. Ia mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Nomor 113/TK/2011 tertanggal 7 November 2011.
Atas jasa semasa hidupnya Pemerintah Indonesia mengabadikan KH Idham Chalid di pecahan uang kertas rupian baru, pecahan Rp5.000 pada 19 Desember 2016.
Menurut Abdurahman, sosok KH Idham Chalid merupakan guru besar bagi GP Anshor seperti KH Hasyim Ashari, dan Wahid Hasyim, serta cucunya Abdurahham Wahid.
"Beliau adalah pemimpin NU yang dari zaman sebelum kemerdekaan sampai merdeka ada keterlibatan Nahdlatul Ulama di dalamnya," katanya.
Idham Chalid menjadi panutan bagi GP Anshor, hidup penuh kesederhanaan, menerapkan akhlak seperti Rasulullah SAW.
Dia menyebutkan GP Anshor berupaya untuk menyosialisasikan kepada masyarakat keberadaan makam pahlawan nasional KH Idham Chalid di Cisarua yang kini menjadi kebanggan bagi masyarakat sekitarnya.
"Jadi masyarakat tidak hanya bangga dengan Puncak yang jadi objek pariwisata, tetapi juga ada Pahlawan Nasional yang dimakamkan di Cisarua. Ke depan akan kita makmurkan keberadaanya," kata Deden.
Memperingati Hari Pahlawan 10 November, jajaran Muspika Cisarua bersama warga, pelajar dan ormas serta organisasi kepemudaan menggelar upacara bendera dan tabur bunga di makam KH Idham Chalid.
Camat Cisarua, Bayu Ramawanto, menyebutkan, sudah menjadi tradisi jajaran Muspika beserta unsur masyarakat untuk melaksanakan peringatan Hari Pahlawan di makam KH Idham Chalid.
"Ini tahun ketiga kita melaksanakan upacara dan proses tabur bunga di makam pahlawan Idham Chalid. Akan terus dipertahankan sebagai edukasi kepada masyarakat untuk mengingat jasa-jasa pahlawan," kata dia.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
