Jakarta (ANTARA News) - Diluncurkan pada 2016, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital kini telah menghasilkan 112 startup. Hal tersebut disampaikan CEO dan Founder KIBAR Yansen Kamto disela ajang teknologi Dell EMC Forum 2017 di Jakarta, Rabu.

"Lebih dari 30.000 mendaftar kami menerima 6.000 dikarenakan keterbatasan mentor, itu pun kami sudah memiliki 357 mentor di seluruh Indonesia tapi itu tidak cukup," ujar Yansen.

"Dari 6.000 itu setelah serangkaian workshop, hackaton, boothcamp dan inkubasi, saat ini kami memiliki 112 startup," sambung dia.

Angka itu, menurut Yansen, telah melebihi target awal tahun ini 67 startup, meskipun masih jauh dari misi awal gerakan tersebut untuk menciptakan 1.000 startup digital dengan total valuasi sebesar 10 miliar dolar AS di 10 kota di Indonesia pada 2020.

"Tapi jika kesadaraanya semakin besar, makin banyak yang ikutan, cerita sukses muncul diharapkan ditahun berikutnya akan semakin banyak," kata Yansen.

Tantangan terbesar untuk mewujudkan misi 1.000 Startup, menurut Yansen, adalah pola pikir.

"Mindset menjadi salah satu tantangan terbesar. Yang dibutuhkan untuk mengubah ini hanya satu jalan, yaitu contoh. Kita butuh lebih banyak Gojek, Traveloka, Tokopedia," kata Yansen.

"Kami ingin mendorong lebih banyak lagi mengubah pola pikir untuk berwirausaha," lanjut dia.

Oleh sebab itu, Yansen mengatakan, kegiatan 1.000 Startup selalu dilakukan di akhir pekan, sehingga diharapkan bagi mereka yang bekerja dari Senin hingga Jumat, masih dapat mengukuti kegiatan di Sabtu dan Minggu.

Lebih lanjut, kesiapan lingkungan, menurut Yansen, juga menjadi tantangan tersendiri. Dia melihat ekosistem di luar Jakarta, seperti Pontianak, Makassar, Medan, bahkan masih asing dengan kata startup.

"Sistem pendukung ekosistem juga diperlukan. Oleh karena itu, kami bahkan telah mengajukan ini untuk dimasukkan dalam kurikulum lokal," ujar Yansen.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017