Samarinda (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 2015 akan kembali membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).

"Pada 2013 kami mengusulkan ke pusat sebanyak 1.901 pegawai untuk kebutuhan hingga 2018. Tetapi pada 2014 pusat hanya menyetujui penerimaan untuk 179 formasi, sehingga masih kurang 1.722 dari usulan hingga empat tahun mendatang," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) M Yadi Robyan Noor di Samarinda, Sabtu.

Untuk itu, pada penerimaan CPNS 2015 ini dia berharap pusat memberikan kuota lebih banyak ketimbang tahun sebelumnya, karena perhitungan kekurangan PNS yang mencapai 1.901 orang tersebut dilakukan secara matang berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.

Penerapan analisis jabatan dan beban kerja juga memberikan kontribusi dalam penyempurnaan kembali alokasi tugas, wewenang, dan tanggung jawab tiap jabatan sehingga akan terjadi perbaikan sistem kerja dan rekrutmen pegawai profesional agar mampu menyusun jenjang karier dan standardisasi kerja.

Untuk waktu seleksi, lanjut dia, Kaltim akan mengikuti instruksi dari Tim Seleksi (Timsel) Pusat, namun diperkirakan seleksi dilakukan pada September sehingga proses pendfatarannya tentu akan dilakukan sebelum bulan itu.

Berapapun formasi yang akan disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), pihaknya akan menempatkan pada tiga formasi penting sesuai usulan, yakni tenaga kesehatan, pendidikan, dan jabatan fungisonal tertentu (JFT).

Untuk formasi kesehatan baik dokter spesialis, dokter umu, bidan, perawat dan tenaga kesehatan lain mencapai 71 persen. Sisanya yang 29 persen merupakan formasi untuk tenaga pendidik dan kependidikan, serta untuk formasi JFT.

Proses rekrutmen atau seleksi untuk menerima CPNS 2015 di Pemprov Kaltim dilakukan sesuai persyaratan dari pusat dengan menggunakan tiga tahapan tes, yakni seleksi adminsitrasi, tes kompetensi dasar, dan tes kompetensi bidang.

Untuk tes kompetensi dasar, Kaltim akan menerapkan sistem Computer Assisted Test (CAT) atau tes menggunakan perangkat komputer guna memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan.

Pewarta: M Ghofar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015