Namun saya ingin memastikan dahulu para korbannya."
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana, akrab disapa Haji Lulung, berencana memberikan bantuan kepada para korban ledakan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Ya, saya akan memberikan bantuan. Namun saya ingin memastikan dahulu para korbannya," ujar Haji Lulung ketika meninjau lokasi ledakan, Tanah Abang, Jakarta, Rabu.

Namun Haji Lulung belum bisa memastikan bantuan apa yang akan diberikan oleh legislator yang namanya identik dengan Tanah Abang itu. "Kita lihat nanti lah. Saya belum tahu mau bantu apa," kata dia.

Terkait lokasi ledakan, Lulung menyatakan bahwa wilayah itu adalah daerah yang aman, tidak pernah terjadi tindak kejahatan yang mencolok. "Setahu saya daerah ini aman. Ledakan ini juga baru yang pertama," tuturnya.

Sebelumnya, terjadi ledakan di Jalan Jati Bunder Kelurahan Kebun Kacang RT 16 RW 9, Tanah Abang, Jakpus, sekitar pukul 14.00 WIB.

Menurut warga, ledakan tersebut terdengar keras hingga radius satu kilometer.

Tempat kejadian perkara adalah sebuah lahan kosong tanpa penghuni dan hanya terdapat bangunan semi permanen berbahan triplek.

Menurut Wakapolri Komisaris Jenderal Pol Badrodin Haiti, dugaan sementara penyebab ledakan adalah petasan.

Hingga pukul 19.00 WIB, tim Gegana Polda Metro Jaya dan personel Polres Jakpus masih melakukan penyelidikan dibantu satu unit mobil penerangan dalmas Polda Metro Jaya.

Ada empat korban akibat ledakan ini yaitu Feri Andiyanto (28) warga Indramayu yang beralamat di Jalan Jabun RT16/09 Kebon Kacang Tanah Abang, Amir (51) warga Tasikmalaya yang beralamat di Jalan Jabun III RT 6/09 Kebon Kacang, Asep Samsudin (66) asal Garut yang beralamat di Jl Jabun VII RT 16/09 dan Suro.

Menurut informasi, tiga orang korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan satu orang dirawat di Rumah sakit Pelni.

Kabar terkini, tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya menemukan 49 bungkus yang berisi mercon banting, serbuk hitam dan paku.

Pewarta: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015