"Iya betul satu korban meninggal, tadi langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto (RSCM)," kata Petugas Piket Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Makful ketika dihubungi Antara, Kamis malam.
Namun demikian, menurut dia, pihaknya tidak bisa mengindentifikasi korban meninggal tersebut. "Kita tidak tahu laki atau perempuan," katanya menyatakan kondisi korban yang sulit dikenali.
Ia menambahkan, kebakaran yang terjadi sejak pukul 17.09 WIB tersebut, juga mengakibatkan satu orang pemadam kebakaran dari Jakarta Barat mengalami kecelakaan.
"Pemadam dari Jakarta Barat, tadi langsung di bawa ke Rumah Sakit Tarakan," katanya.
Berdasarkan informasi di lapangan, menurut dia, pukul 22.45 WIB, api telah padam. "Tinggal mendinginkan bara-baranya saja," katanya.
Tim Penanggulangan Bencana PMI Jakarta Pusat Niko di lokasi kebakaran, mengatakan, setidaknya tujuh orang terluka. "Dua diantaranya adalah petugas pemadam kebakaran dan sisanya adalah masyarakat," katanya.
Di antara tujuh korban tersebut, kata Niko, empat orang mengalami ketegangan (shock), dua tertancap kaca pecah dan satu jatuh dari mobil unit kebakaran.
Sementara itu, terdapat 46 unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat untuk menjinakkan si jago merah.
Kebakaran tersebut menurut Wakil Camat Tanah Abang Juremi diduga terjadi akibat arus pendek listrik di rumah seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Staf Bagian Kependudukan Kelurahan Kebon Melati Irda Sufiana mengatakan akibat terjadinya kebakaran tersebut, warga RT 14-18 di RW 14 lalu RT 16 dan 19 di RW 12 dan RW 13 serta 15 juga terpaksa mengungsi di tempat pengungsian darurat.
Enam lokasi pengungsian disediakan oleh pamong setempat untuk menampung warga. "Pengungsian untuk warga kami pakai 4 masjid, pos RW 12 di sekolah SD 01 Kebon Melati," kata Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede di Pos RW 12.
Kebakaran juga sempat memutus jalur Kereta Rel Listrik (KRL) antara Stasiun Manggarai dan Tanah Abang yang mengakibatkan perjalanan KRL tersendat.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
