Jakarta, 26/10 (Antara) - Presiden Joko Widodo menunjuk Prof. Muhammad Nasir sebagai Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi periode 2014-2019 pada pengumunan resmi Kabinet Kerja, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah ini menggantikan Gusti Muhammad Hatta yang menjabat Menteri Riset dan Teknologi pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Penunjukkan profesor di bidang "Behavioral Accounting dan Management Accounting" ini sudah diduga, karena dia termasuk salah satu tokoh yang sebelumnya dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Merdeka pada Kamis (23/10).

Dari berbagai sumber disebutkan bahwa pendidikan ayah dari empat anak ini, antara lain menyelesaikan S1-nya di Undip, kemudian S2-nya di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan meraih gelar PhD-nya di University Sains Malaysia tahun 2004.

Pria kelahiran 27 Juni 1960 (54 tahun) di Ngawi, Jawa Timur itu dikenal beberapa kalangan sebagai ahli di bidang anggaran, dan pernah mengkritisi sistem penganggaran berbasis kinerja karena kenyataannya konsep tersebut sangat sulit diterapkan.

Sementara untuk urusan organisasi, pria ini aktif di kalangan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama, dan mantan lulusan pesantren Mambaul Ilmi Asy-syary Sarang Rembang 1975-1978. Ia juga dikenal dekat dengan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Nasir, sebelumnya terpilih sebagai Rektor Undip periode 2014-2018 dalam pemilihan rektor yang dilakukan secara pemungutan suara dengan memperoleh suara sebanyak 148 suara.

Rencananya ia akan dilantik sebagai rektor pada 18 Desember 2014 menggantikan Prof Sudharto yang akan berakhir masa jabatannya Desember tahun ini.

Pria yang mempunyai motto hidup "ingin bermanfaat untuk orang lain" ini juga aktif dalam pengembangan pendidikan dan telah mendirikan Taman Pendidikan Alquran (TPQ) di rumahnya sejak tiga tahun lalu.
(SDP-78/G003)

Pewarta: Abdul Malik
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014