Jakarta (ANTARA News) - Seorang peneliti mengatakan penelitian situs Gunung Padang di wilayah Cianjur, Jawa Barat, tidak dapat berlanjut jika pemugaran tidak berjalan, dan karena itu keduanya harus dilakukan berbarengan.

"Karena selanjutnya eskavasi harus intensif, komprehensif dan itu harus dibarengkan dgn pemugaran atau prapemugaran. Kalau tidak penelitian bisa berhenti," kata peneliti geologi dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Danny Hilman Natawidjaya kepada Antara usai diskusi CIDES Pemugaran Gunung Padang untuk Masa Depan Indonesia di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, jika penelitian tidak dibarengi pemugaran makan akan merusak situs. Pemugaran yang dibarengi penelitian akan membuat persiapan menjadi ebih baik dan bisa diarahkan untuk restorasi sehingga tidak merusak situs.

Selain itu, kata dia, pemugaran pun dapat dilakukan dengan hasil lebih baik jika sudah diketahui dalam situs atau di bawah situs.

Ketua Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang Ali Akbar mengatakan penelitian yang dilakukan bersamaan dengan pemugaran tidak akan menimbulkan masalah apa-apa karena pola seperti itu diterapkan pada hampir semua candi.

"Di semua candi itu yang terjadi. Candi kecil saja dipugar, apalagi besar seperti ini," ujar dia.

Ia menyarankan penelitian berjalan bersamaan dengan pemugaran karena jika harus menunggu penelitian situs tersebut akan memakan waktu yang lama.

Dia memperkirakan dana untuk memugar situs itu akan jauh lebih besar dari dana pemugaran Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, yang saat itu mencapai 25 juta dolar AS.

Peneliti TTRM Gunung Padang memperkirakan ukuran situs tersebut 10 kali lebih besar dari Candi Borobudur.

Dari segi usia, berdasarkan uji karbon laboratorium BATAN dan Beta Analytic USA, diketahui angka tahun sampel karbon di dekat permukaan teras Gunung Padang menghasilkan angka 3025 tahun lalu, 3630 tahun lalu, dan 2500 tahun lalu.

Sedangkan karbon yang diambil dari tanah yang mengisi antarbatu kolom di lapisan tiga menghasilkan umur 16.865 tahun lalu sampai 28.310 tahun lalu.

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014