Jakarta (ANTARA News) - Warga yang tinggal sekitar kawasan Kota Tua mengkhawatirkan revitalisasi kawasan tersebut mulai Maret 2014 mendatang bakal merugikan mereka.

"Kalau direvitalisasi, kami jangan malah digusur, banyak warga yang tinggal dan mencari nafkahnya di sini," kata Supri Yatno, warga RW 6 Pinangsia, Jakarta Barat, Minggu.

Anggota komunitas Sepeda Onthel ini juga berharap warga dilibatkan dalam proses revitalisasi Kota Tua. "Contohnya dalam acara Festival Kampung Betawi ini, warga tidak diikutsertakan," katanya.

Supri mengungkapkan Kota Tua telah banyak memberi manfaat ekonomi bagi warga yang tinggal di kawasan itu.

Bukan hanya Supri, para pedagang kaki lima (PKL) di situ juga berharap revitalisasi Kota Tua tak mengurangi sumber nafkah mereka.

"Harapannya selama revitalisasi kita tidak digusur, apalagi setelah Kota Tua nanti jadi bagus, syukur-syukur kita diberi lahan untuk jualan," kata Rusmi (44), seorang PKL di Kota Tua.

Konsorsium Revitalisasi Kota Tua Jakarta menargetkan dapat membuka 11.400 lapangan kerja baru dalam lima tahun revitalisasi dengan mendorong para mitra usaha memindahkan bisnisnya ke kawasan Kota Tua.

Selain itu, selama lima tahun sampai 2018, konsorsium ini menargetkan 85 gedung untuk diperbaiki, pendirian 800 tempat usaha baru dan 15.000 penghuni akan ditampung di permukiman baik apartemen maupun rumah susun.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013