Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Prof Ir Zainal A Hasibuan PhD mengatakan perlu sistem manajemen data untuk mengatasi permasalahan karir dan kebutuhan alumni.

“Sistem akreditasi pendidikan di Indonesia, selain membutuhkan kerapian data kampus, juga kolaborasi dengan industri. Dengan kata lain, perguruan tinggi memerlukan sistem manajemen data sebagai solusi juga strategi mengatasi masalah karir alumni dan kebutuhan industri,” ujar Zainal dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Aptikom: Digitalisasi sudah menjadi bagian kehidupan

Saat ini dari 1.500 program studi kampus informatika dan komputer di seluruh Indonesia, lebih dari separuh atau lebih dari 850 program studi menampung lebih dari 500.000 mahasiswa tingkat D1 hingga D3. Setiap tahunnya dihasilkan 40.000 hingga 50.000 lulusan.

“Kerja sama yang kami lakukan dengan Tech atau Edufecta tidak saja mempercepat digitaliasi kampus yang menginduk ke dalam Aptikom melalui Edufecta, namun secara otomatis kami dibantu dalam hal kemungkinan magang hingga manajemen talenta yang berguna bagi penelusuran alumni,” kata dia.

Baca juga: Munas VI Aptikom dongkrak percepatan transformasi digital

CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta) Ucu Komarudin mengatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan Aptikom yang bertujuan membantu kampus-kampus di seluruh Indonesia beralih pada sistem digitalisasi dan membantu pengembangan pengelolaan kampus.

Ucu menambahkan, saat ini kolaborasi tersebut telah diterapkan di sejumlah kampus yang ada di 81 kota di 32 provinsi. Mayoritas kampus swasta tersebut dapat menikmati manfaat digitalisasi yang ditawarkan Edufecta.

Baca juga: VMware gandeng Aptikom tingkatkan skill mahasiswa dan dosen

Ucu Komarudin bersyukur program yang dilaksanakan oleh Edufecta tersebut secara langsung didukung oleh Kemendikbudristek yang menargetkan percepatan digitalisasi kampus.

“Kolaborasi kampus dan Edufecta selama ini sejalan dengan perkembangan era Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana digitalisasi perguruan tinggi di Indonesia perlu dicapai secara cepat, merata, dan berkelanjutan,” kata Ucu.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022