Jakarta (ANTARA) -
Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengatakan penyintas bencana alam perlu diberikan Dukungan Psikologis Awal (DPA) agar trauma tidak berkepanjangan.
 
"Bencana bisa jadi sumber trauma, tapi tidak selalu berkepanjangan jika orangtua atau lingkungan masyarakat sekitarnya bisa bersikap dengan tepat dengan melakukan DPA," ucapnya dalam keterangan yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
 
Ia mengatakan DPA bisa menjadi sebuah pencegahan terhadap trauma terutama pada anak.
 
Dukungan psikologis yang dapat diberikan bisa berupa dukungan sosial dan penyediaan materi langsung kepada korban. Selain itu pemberian saran tentang kondisi psikologis korban juga perlu disampaikan agar mereka dapat mengenali dan mengatasi masalah lebih efektif.

Baca juga: UNJ siapkan bantuan atasi trauma penyintas gempa Cianjur

Baca juga: Polwan Polri hibur penyintas gempa Cianjur ajak nonton bareng
 
Ketiga ada dukungan emosional, yaitu upaya memunculkan rasa nyaman, yakin, dipedulikan dan dicintai yang dapat membantu individu mengelola kondisi emosinya agar bisa lebih obyektif dan efisien dalam memahami dan mengatasi masalah.
 
Selanjutnya dukungan harga diri, dimana pemberian semangat, persetujuan pendapat atau tindakan, perbandingan positif dengan individu lain, dan bentuk lain yang dapat meningkatkan harga diri dan rasa kompeten individu untuk menyelesaikan masalah.
 
Terakhir dukungan Kelompok Sosial, dimana seseorang tersebut tidak sendiri dalam menghadapi suatu masalah dan mempunyai teman senasib, dan bagian dari kelompok sosial yang memiliki kesamaan masalah.
 
"Yang disebut bantuan psikologis itu ada banyak hal, dan bisa menjadi sebuah trauma prevention," ucapnya.*

Baca juga: PT Timah bantu pulihkan trauma anak-anak korban gempa Cianjur

Baca juga: KPAI dorong layanan psikologis untuk anak korban gempa Cianjur

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022