Medan (ANTARA News) - Ibu bayi kembar empat, Dermawan Boru Manurung akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat selama dua hari pascamelahirkan dengan kondisi tak sadarkan diri di ruang ICU RSU dr Pirngadi Medan, Sabtu.

Kepala pusat informasi dan data RSU dr Pirngadi Medan, Indah Kemala Hasibuan mengatakan, Dermawan Boru Manurung memiliki riwayat sakit jantung. Pascaoperasi Caesar membantu kelahiran bayi kembar empat itu, tim dokter terpaksa melakukan operasi pengangkatan rahim karena sempat terjadi pendarahan cukup serius.

"Pascamelahirkan, dia sempat sadar selama tiga jam setelah itu kondisinya sempat tak sadarkan diri selama dua hari dan akhirnya meninggal tadi pagi sekitar pukul 08:30 WIB," katanya.

Menurut informasi yang diperoleh dari keluarga sang ibu, lanjut Indah, jenazah Dermawan yang berasal dari Kabupatan Tapanuli Utara, Sumut, selanjutnya dibawa ke daerah Bagan Batu, Provinsi Riau untuk dimakamkan sesuai permintaan pihak keluarga.

Saat ini kondisi keempat bayi kembar berjenis kelamin perempuan yang di rawat di ruang Perinatologi rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan itu dalam keadaan relatif stabil di bawah pengawasan tim dokter.

Biaya keseluruhan perawatan Dermanan dan keempat bayinya ditanggung oleh Pemko Medan sesuai arahan Penjabat (Pj) Wali Kota Medan Rahudman Harahap saat menjenguk keempat bayi tersebut, Jumat (2/10).

Humas RSU dr Pirngadi Medan Susyanto menyatakan, hingga saat ini keempat bayi tersebut masih mendapat asupan susu kaleng. Dalam seminggu masing-masing bayi minimal membutuhkan satu kaleng susu agar kondisi tubuh sang bayi dalam keadaan sehat.

Nenek bayi kembar empat, Megawati Boru Pardede mengungkapkan, ayah bayi kembar itu meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas ketika kandungan sang ibu berusia tiga bulan.

"Keempat cucu saya itu akan saya rawat sendiri sesuai permintaan ibunya," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009