Makassar (ANTARA) - Kepala Sub Divre Bulog Kabupaten Sidrap, Arwiyati Ridwan memastikan tetap akan mendistribusikan beras di sejumlah wilayah yang mengalami gagal panen tahun ini akibat kekeringan termasuk di luar pulau Sulawesi.

"Bukan hanya di daerah Sulawesi, kita juga akan mengirim beras ke beberapa wilayah terdampak kekeringan yang berakibat gagal panen, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Ambon," katanya di Sidrap, Selasa.

Selain itu, saat ini pihak Bulog juga sementara mempersiapkan kebutuhan pangan utamanya beras ke wilayah defisit.

Baca juga: Bulog Jatim operasi pasar antisipasi kekurangan pasokan beras

"Yah, kira-kira 4.000 hingga 5.000 ton beras akan dikirim ke beberapa daerah. Namun kami masih menunggu informasi dari provinsi," ujar Arwiyati.

Meski sebagian daerah di Sulawesi Selatan banyak yang mengalami gagal panen, namun hal tersebut, tidak mempengaruhi ketahanan pangan dan produksi pertanian di wilayah penghasil beras terbesar di Indonesia Timur ini.

Apalagi Bulog Kabupaten Sidrap masih terus menyerap gabah dari para petani. Hingga saat ini, gabah yang tersedia sebanyak 40.618 ton atau 77,57 persen dari target 52 ribu ton. Itu untuk periode Januari-September 2019.
Baca juga: Stok beras Surakarta cukup untuk dua tahun

"Saat ini stok beras di wilayah Sidrap sebanyak 25.660 ton. Kami optimis untuk bisa meraih target 52 ribu ton, karena masih ada Musim Tanam (MT) Oktober-Maret," ujar Mantan Kasub Divre Bulog Polman, Sulawesi Barat ini.

Bulog Sidrap juga tengah mempersiapkan penyaluran beras kepada masyarakat penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Sidrap dan Enrekang.

"Penyaluran beras untuk BPNT ini kita siapkan masing-masing 100 ton untuk Sidrap dan Enrekang, itu periode Oktober-Desember 2019," katanya.

Baca juga: Bulog siap gelontor 600.000 ton beras medium untuk operasi pasar
 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019