satu bulan ini sudah tercatat terjadi 146 gempa, hanya yang terdeteksi di Kabupaten Mamberamo dan Sarmi saja,
Jayapura (ANTARA) - Balai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura mengklaim telah memasang 10 peralatan seismograf, yakni Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) untuk memantau dan mendeteksi gempa bumi dan tsunami di wilayah Papua serta Papua Barat.

Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili di Jayapura, Jumat, mengatakan khusus untuk Provinsi Papua dipasang di Kabupaten Boven Digoel, Jayapura, Keerom, Yahukimo dan Waropen.

"Kami sudah melaksanakan instalasi peralatan InaTEWS di Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel lalu diikuti beberapa daerah lainnya yakni Jayapura, Keerom, Yahukimo dan Waropen," katanya.

Baca juga: BPBD: titik rawan longsor Bantul dipasangi EWS

Baca juga: Negara-negara Samudera Hindia tingkatkan kesiapsiagaan ancaman tsunami


Menurut Petrus, instalasi peralatan ini juga termasuk yang ada di Provinsi Papua Barat dan direncanakan rampung pada November 2019.

"Jadi dengan bertambahnya 10 peralatan pendeteksi ini maka jika sebelumnya BBMKG memiliki 16 alat dan ditambah 10 alat lagi, totalnya menjadi 26 unit yang akan mengjangkau wilayah," ujarnya.

Ia menjelaskan pihaknya juga berencana untuk menambah peralatan lagi pada 2020, karena bagaimana pun di wilayah Papua, tercatat 16 patahan lokal yang sangat aktif, di mana berada di daerah pertemuan antara lempeng, itu yang memberikan kontribusi terhadap patahan tersebut.

"Jadi memang satu bulan ini sudah tercatat terjadi 146 gempa, hanya yang terdeteksi di Kabupaten Mamberamo dan Sarmi saja, belum lagi di daerah lainnya," katanya lagi.

Ia menambahkan idealnya pada 2020, peralatan seismograf ini ditambah lagi, bahkan pihaknya juga sudah menandai dua lokasi untuk wilayah Papua tercatat lima titik dan Papua Barat tujuh titik sehingga jika ditotal menjadi 12 titik.

Baca juga: BPBD Sleman periksa fungsi EWS kawasan rawan longsor

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019