Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berpendapat bahwa bekerja dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) selama lima tahun terakhir sangat menyenangkan.

“Bekerja dengan Pak Jokowi dan Pak JK itu asyik, dalam artian cara berpikir dan arahan beliau berdua jelas dan konkret,” kata Retno dalam sesi wawancara khusus dengan ANTARA di Kemlu, Jakarta, Senin.

Menurut Menlu perempuan pertama RI itu, Jokowi dan JK adalah figur pemimpin yang selalu memberikan target-target dalam setiap penugasan, yang juga mewajibkan laporan atas setiap langkah yang sudah dikerjakan.

Cara kerja tersebut, menurut Menlu Retno, dipengaruhi oleh latar belakang Jokowi dan JK yang disebutnya sebagai “orang lapangan” karena betul-betul memulai dari bawah, sama-sama dari kalangan pelaku usaha, sebelum terpilih menjadi orang nomor 1 dan nomor 2 di Indonesia.

“Jadi kalau ada pembantunya yang ingin menyenangkan beliau dengan laporan-laporan yang katakanlah tidak benar, itu tidak mungkin terjadi dalam kepemimpinan Pak Jokowi dan Pak JK,” tutur Retno.

Baca juga: Menlu dan Menaker temui Wapres bahas tenaga kerja ke Jepang

“Dan kami memang harus benar-benar bekerja, karena bos-bosnya kerjanya luar biasa, tidak ada rasa capek,” Retno menambahkan.

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

“Untungnya beliau aksesnya terbuka, jadi kapanpun kami perlu beliau untuk konsultasi bisa langsung secara tatap muka, melalui telepon, ya macam-macam lah model komunikasinya,” tutur Menlu Retno.

Tidak hanya dengan atasannya, Menlu Retno menyebut rekan-rekannya di Kabinet Kerja sebagai tim yang bagus terutama dalam hal koordinasi.

“Apapun, kapanpun kami perlu koordinasi tinggal telepon kemudian ketemu. Terkadang kami rapat kecil sambil ngopi, diobrolkan pekerjaannya kemudian langsung eksekusi. Jadi oke banget sih,” kata Retno, yang bersama beberapa menteri Kabinet Kerja juga tergabung dalam grup musik Elek Yo Band itu.

Baca juga: Kemlu upayakan pemulangan jenazah ABK dari Taiwan

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019