Saya minta doa kepada beliau mudah-mudahan diberi kekuatan oleh Allah dan dimudahkan jalannya. Apapun yang kita lakukan dapat perlindungan, dijauhkan dari bahaya. Apalagi, nanti malam akan ada pilihan ketua MPR kan."
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menjelang pemilihan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI.

"Saya mau ketemu Kiai Said karena sudah lama enggak ketemu beliau," kata Muzani, di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis malam.

Baca juga: PDI Perjuangan tidak ingin jabatan ketua MPR

Baca juga: Gerindra Galang dukungan untuk Ahmad Muzani sebagai ketua MPR

Baca juga: Gerindra tunjuk Muzani-Dasco jadi Pimpinan MPR-DPR


Ditanya kedatangannya terkait pemilihan MPR yang dijadwalkan berlangsung malam nanti, ia tidak menjawab secara tegas, seraya mengatakan hanya untuk meminta doa.

"Ya, doa karena kan saya baru dilantik jadi anggota DPR, MPR, kemudian akan dipercaya menjadi pimpinan MPR," katanya.

Muzani meminta doa agar diberikan kekuatan dan dimudahkan oleh Allah SWT dalam menjalankan amanat yang diberikan sebagai wakil rakyat.

"Saya minta doa kepada beliau mudah-mudahan diberi kekuatan oleh Allah dan dimudahkan jalannya. Apapun yang kita lakukan dapat perlindungan, dijauhkan dari bahaya. Apalagi, nanti malam akan ada pilihan ketua MPR kan," katanya.

Muzani tiba di Kantor PBNU sekitar pukul 19.00 WIB, didampingi Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Sugiono, dan melakukan pertemuan cukup singkat sekitar 15 menit.

Sementara itu, pengumuman nama-nama pimpinan MPR RI dan pemilihan ketua MPR RI periode 2019-2024 dijadwalkan akan diselenggarakan melalui rapat paripurna pada Kamis malam.

Ada 10 nama pimpinan MPR RI periode 2019-2029 yang berasal dari sembilan fraksi di MPR RI dan satu kelompok DPD RI di MPR RI. Dari 10 nama tersebut, akan dipilih satu nama di antaranya menjadi ketua MPR RI.

Rapat paripurna tersebut akan dipimpin oleh anggota MPR RI tertua dan termuda yang disepakati oleh forum rapat paripurna.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019