Apabila anak-anak tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik,akan berisiko stunting.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam upaya mencegah stunting, membangun sarana prasarana air bersih dan sanitasi dengan memfasilitasi pembangunan tempat cuci tangan untuk sekolah dasar, taman kanak-kanak, dan pendidikan anak usia dini (PAUD) di 12 provinsi.

Pembangunan fasilitas cuci tangan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR sebagai dukungan program Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Menteri Kabinet Kerja bidang Kesehatan Keluarga yang menggandeng lintas kementerian, lembaga, instansi, dan didukung pemerintah daerah.

"Ketersediaan air bersih dan sanitasi layak menjadi salah satu kunci pengurangan jumlah stunting di Indonesia. Apabila anak-anak tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik,akan berisiko stunting, ini harus dihindari," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan gagal tumbuh, gagal kembang dan gangguan metabolisme pada anak balita, terutama pada 1.000 hari pertama sejak di dalam kandungan. Penyebab Stunting diantaranya kurangnya pengetahuan ibu hamil pentingnya asupan gizi, kurangnya akses ke pelayanan kesehatan seperti posyandu, pola makan gizi tidak seimbang, serta lingkungan yang tidak sehat.

Baca juga: Kampanye konsumsi ikan, KKP targetkan 2024 Lombok Barat bebas stunting

Tercatat sejak Januari 2019, Kementerian PUPR telah menyerahkan fasilitas tempat cuci tangan yang telah selesai dibangun kepada 41 TK dan PAUD di 17 kabupaten/kota yang tersebar di 12 provinsi. Fasilitas yang diberikan tersebut yakni berupa keran cuci tangan permanen, keran cuci tangan dari ember baru, dan keran cuci tangan dari ember daur ulang.

Di Provinsi Jawa Timur, penyediaan fasilitas tempat cuci tangan dilakukan di dua TK/PAUD yakni di PAUD Muslimat Khadijah Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi dan TK Pertiwi, Kabupaten Pamekasan. Sebanyak 100 ember cuci tangan dan 20 keran cuci tangan permanen telah diserahkan ke PAUD Muslimat Khadijah Rogojampi pada 28 Januari 2019. Sedangkan sebanyak 20 set keran cuci tangan dari ember daur ulang dan 20 set keran cuci tangan dari ember daur baru telah diserahkan pada 14 Februari 2019 lalu ke TK Pertiwi.

Selanjutnya di Provinsi Aceh, telah diserahkan sebanyak 120 keran cuci tangan kepada enam PAUD/TK di tiga kabupaten/kota. Sementara di Provinsi Jawa Barat, penyediaan fasilitas cuci tangan dilaksanakan pada tujuh SD/TK/PAUD di dua Kabupaten yaitu Sumedang dan Tasikmalaya. Total fasilitas cuci tangan yang dibangun sebanyak 110 unit ember cuci dan lima unit keran permanen di Kabupaten Sumedang, sedangkan sebanyak 60 unit keran cuci tangan dibangun di Kabupaten Tasikmalaya pada PAUD Terpadu Bunda Tami.

Di Provinsi Maluku, pembangunan fasilitas cuci tangan dilaksanakan seluruhnya di Kota Ambon pada satu TK dan enam PAUD dengan total sebanyak 95 unit keran. Lokasi lainnya yakni di Provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan di tiga TK/PAUD yaitu di TK Negeri Pembina Kabupaten Lima Puluh Kota dengan total 50 unit keran, TK Aisyiah Bustanul Athfal Kabupaten Dharmasraya sebanyak 60 unit keran, dan PAUD Khairunnisa Kabupaten Pasaman sebanyak 60 unit keran.

Sementara di Provinsi Banten, pembangunan fasilitas cuci tangan dilakukan di empat SD/TK/PAUD di dua Kabupaten yakni Pandeglang dan Lebak dengan total 106 unit keran. Penyediaan fasilitas cuci tangan juga dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Kepulauan Riau dengan jumlah keran yang terbangun masing-masing sebanyak 75 unit dan 55 unit.

Dua provinsi terakhir yang termasuk dalam program tersebut yaitu Bali dan Jawa Tengah. Di Bali, penyediaan fasilitas cuci tangan dibangun di PAUD/TK Semara Murti & Tri Gita Santi di Desa Pangotan, Kabupaten Bangli dengan total 40 unit keran.

Sementara di Provinsi Jawa Tengah dibangun tempat cuci tangan permanen masing-masing di Pos PAUD Putra Pertiwi (5 keran), Pos PAUD Kasih Bunda (4 keran), Kelompok Bermain Laily (5 keran), Kelompok Bermain Wijaya Kesuma (5 keran), PAUD Insan Mulia (5 keran) dan tempat cuci tangan dari ember daur ulang sebanyak 30 unit, serta tempat cuci tangan dari ember baru sebanyak 5 unit.

Baca juga: Ahli ingatkan pentingnya konsumsi protein hewani cegah stunting
Baca juga: Kepala BKKBN: Jangan fokus dampak stunting di hilir

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019