Banjarmasin (ANTARA) - Mantan Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin mengapresiasi Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang mempertahankan Pegunungan Meratus untuk tidak ada kegiatan usaha pertambangan batu bara seperti marak di berbagai daerah wilayah Kalimantan.

Apresiasi tersebut disampaikan saat menyampaikan wejangan selaku penasihat Himpunan Kerukunan Keluarga Besar (HKKB) Marakata HST Kalsel dan Kalteng pada temu warga Murakata di Banjarmasin, Sabtu.

Padahal, menurut mantan Gubernur Kalsel dua periode itu, "Bumi Murakata" HST yaitu kawasan Meratus bukan tidak ada tambang, melainkan pula memiliki kandungan batu bara yang cukup potensial.
Baca juga: Perjuangan Kalsel melepaskan diri dari jeratan tambang
Baca juga: Satgas Buru Mafia Pertambangan di Kalsel


"Tetapi walau tidak menambang pemerintah daerah dan masyarakat setempat tampaknya masih sejahtera serta bisa membangun," ujar Rudi Ariffin yang juga orang Bumi Murakata HST.

Oleh sebab itu, mantan Bupati Banjar, Kalsel dua periode tersebut berkeyakinan, pembangunan daerah dan masyarakat HST akan terus maju tanpa harus menambang atau merusak lingkungan hidup Meratus.

Pasalnya Maratus HST kini satu-satunya penyangga bencana, karena dari sepuluh kabupaten di Kalsel yang memiliki sumber daya alam berupa batu bara sudah ramai kegiatan usaha pertambangan, demikian Rudy Ariffin.

Sementara Bupati HST HA Chairansyah dalam acara silaturahmi dan halal bihalal warga Murakata tersebut mengajak untuk meningkatkan kebersamaan guna kemajuan serta peningkatan pembangunan di daerah.
Baca juga: KPK temukan aktivitas tambang ilegal di perkebunan sawit Kalsel

Ajakan orang nomor satu di jajaran pemerintah kabupaten (Pemkab) HST tersebut sesuai tema halal bihalal warga Murakata yaitu "Rakat di Banua (maksudnya daerah sendiri), Mufakat di Perantauan".

Pada kesempatan halal bihalal itu, Ketua Kerukunan Mahasiswa Murakata (KM2) HST Rusmaini Hardi meminta Pemkab merenovasi atau menambah asrama buat menampung teman-temannya yang kuliah di Banjarmasin.

"Karena asrama mahasiswa asal HST di Banjarmasin saat ini secara keseluruhan hanya mampu menampung sekitar 80 orang, sedangkan mereka yang kuliah lebih seribu orang," ujarnya.

Dalam halal bihalal warga Murakata se-Kalsel dan Kalteng di Auditorium Mastur Djahri Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin itu hadir antara lain Sekdaprov Kalsel  H Abdul Haris Makkie dan mantan Bupati HST H Achmadsyah.

Pelaksanaan halal bihalal warga Murakata tersebut kali melibatkan para mahasiswa asal HST yang studi/kuliah pada berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Banjarmasin.
Baca juga: Gubernur Kalsel cabut izin tambang di Pulau Laut
Baca juga: DPR dukung larangan angkutan tambang melintasi jalan nasional di Kalsel

KPK temukan tambang batu bara ilegal di perkebunan sawit

Pewarta: Sukarli/Syamsuddin Hasan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019