Biak (ANTARA) - Kapal Perang KRI Banda Aceh-593 mengangkut sebanyak 900 prajurit TNI Angkatan Darat untuk dipulangkan ke tempat satuan di Kendari, Sulawesi Tenggara dan Jakarta, setelah menjalankan penugasan pengamanan wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG), Kamis.

Komandan KRI Banda Aceh-593 Letkol Laut (P) Ali Setiandi, di Biak, Kamis, mengatakan keberangkatan ratusan prajurit TNI AD dari Pelabuhan Jayapura dan transit di pelabuhan sebelum berangkat menuju Kendari dan Jakarta.

"Ratusan prajurit TNI AD yang dipulangkan dengan angkutan kapal perang KRI Banda Aceh berasal dari Batalion 725/Woroagi, Konawe Selatan, Sultra dan Batalion Infanteri lintas udara para Raider 328/DG," ujar Letkol Laut Ali Setiandy.

Ia mengakui, setelah mengantar kepulangan prajurit TNI Angkatan Darat di Kendari dan Jakarta, KRI Banda Aceh-593 akan mengikuti latihan gabungan TNI tahun 2019.

Menyinggung keberhasilan operasi KRI Banda Aceh, menurut Letkol Ali, KRI Banda Aceh merupakan kapal yang berpengalaman dalam operasi kemanusiaan di berbagai wilayah NKRI.

Keberhasilan operasi KRI Banda Aceh mulai operasi SAR AirAsia QZ 8501, KRI Banda Aceh menjadi pusat komando untuk operasi pencarian Air Asia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pertengahan Desember 2014.

KRI Banda Aceh-593 juga diandalkan kembali untuk proses evakuasi badan pesawat Lion Air JT 610 Jakarta-Bangka Belitung yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.
Baca juga: KRI Banda Aceh bawa bagian roda JT 610

KRI Banda Aceh-593 saat ini dikomandani Letkol Laut (P) Ali Setiandy merupakan putra asal Aceh adalah kapal perang yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta dalam pengoperasiannya.

Berdasarkan data KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal buatan anak bangsa dari PT PAL Surabaya tahun 2011 mempunyai ukuran panjang 22.004 meter dan lebar 125 meter. Dengan beratnya mencapai 7.286 ton, KRI Banda Aceh bisa menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 20 Tank.
Baca juga: KRI Banda Aceh-593 dukung Operasi Pamtas

KRI Banda Aceh memiliki kecepatan maksimum 15 knot dan memiliki daya angkut sebanyak 344 personel.

Persenjataan perang, kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan 40 mm. Di dalam KRI Banda Aceh juga terdapat kamar VVIP dan ruang untuk rumah sakit darurat yang mampu memberikan pertolongan pertama serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus.
 

Pewarta: Muhsidin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019