Kolaka (ANTARA) - Peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Bangka Belitung belajar sistem kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sehingga dapat menghasilkan arus listrik bagi perusahaan di PT Antam Tbk.

Para peserta SMN sangat antusias menyimak ketika CFPP Operation Assistent Manager PT Antam Pungky Eka Sasmita menjelaskan tentang departemen dan proses kerja PLTU di PT Antam sehingga dapat menghasilkan arus listrik.

"PLTU di PT Antam terbagi empat departemen, pertama Coal Fired Power Plant (CFPP) Operation, CFPP Material Handling dan Water Treatment Plant (WTP), CFPP Mechanical dan CFPP Electrical," ujar Pungky Eka Sasmita kepada para peserta SMN 2019, di Pomala, Sabtu.
Baca juga: SMN serahkan diary "Bingkai Anak Negeri" ke Perpustakaan Babel

Selain menjelaskan tentang departemen PLTU, Pungky juga menjelaskan proses kerja PLTU PT Antam Tbk pada peserta SMN 2019 asal Bangka Belitung itu.

"Prinsip kerja PLTU atau prinsip konveksi energi, yaitu energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tapi bisa diubah dalam satu bentuk ke bentuk yang lain," katanya pula.

"Selanjutnya yaitu kita mengubah energi kimia yang ada di batu bara menjadi panas, dan kemudian panas itu digunakan jadi uap dan uap digunakan untuk memutar turbin dan turbin memutar generator, sehingga menjadi listrik," katanya lagi.
Peserta SMN 2019 asal Bangka belitung saat mengunjungi PLTU PT Antam. (ANTARA/Harianto)

Setelah mendengar penjelasan tentang PLTU, terlihat beberapa siswa mengajukan sejumlah pertanyaan kepada CFPP Operation Assistent Manager PT Antam Pungky Eka Sasmita, seperti jumlah batu bara yang digunakan dalam sehari serta pemanfaatan listrik dari PLTU tersebut.
Baca juga: SMN Babel lihat proses penggalian mineral PT Antam

Salah satu peserta Gilang Halipit asal SMAN 1 Muntok mengaku senang bisa belajar dan melihat langsung proses kerja PLTU Tambang PT Antam.

"Kami dijelaskan tentang proses kerja PLTU di tambang PT Antam ini, selain itu kami bisa melihat langsung prosesnya, termasuk batu bara-nya," kata dia pula.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019