23 orang siswa asal Maluku yang merupakan siswa terbaik hasil seleksi dari 11 kabupaten/kota di Maluku, akan mengikuti program SMN digelar Kementerian BUMN melalui program "BUMN Hadir Untuk Negeri" tahun 2019 di provinsi DKI Jakarta.
Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Murad Ismail meminta 23 peserta yang akan mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang digelar Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat memperkenalkan kondisi daerah yang sebenarnya kepada masyarakat di daerah yang dikunjungi.

"Kalian harus memperkenalkan kondisi Maluku yang sebenarnya, sehingga banyak orang di provinsi lain tertarik berkunjung ke daerah ini," kata Gubernur Murad yang diwakili Pelaksana harian (Plh) Asisten Bidang Kesejahteraan Sosial, Halima Soamole, saat melepas siswa asal Maluku yang mengikuti program SMN 2019, di Ambon, Rabu (14/8).

23 orang siswa asal Maluku yang merupakan siswa terbaik hasil seleksi dari 11 kabupaten/kota di Maluku, akan mengikuti program SMN digelar Kementerian BUMN melalui program "BUMN Hadir Untuk Negeri" tahun 2019 di provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: BMUN kenalkan 23 SMN asal Sulteng tentang budaya Sumut

Gubernur meminta 23 siswa untuk mempromosikan Maluku yang kaya beragam sumber daya alam terutama kelautan dan perikanan serta pariwisata dan budaya yang hingga kini masih alamiah dan belum tergerus perkembangan zaman.
Sejumlah pimpinan BUMN berpose bersama 23 Siswa asal Maluku yang akan mengikuti program BUMN Hadir Untuk Negeri Siswa Mengenal Nusantara, di provinsi DKI Jakarta, dan pelepasannya di Ambon, Rabu (14/8) (Jimmy Ayal)

Gubernur juga mengapresiasi program SMN sebagai upaya menanamkan rasa bangga sebagai bangsa, yang memiliki keberagaman kekayaan nusantara melalui pertukaran pelajar dan budaya.

"Saya mengapresiasi dan memberikan penghargaan tinggi kepada Kementerian BUMN dan jajarannya yang menggagas program SMN, karena dampaknya siswa sejak dini mengenal keragaman budaya Nusantara," katanya.

Menurut dia, program BUMN Hadir Untuk Negeri yang digagas Kementerian BUMN sejak tahun 2015, selain mempererat silaturahmi siswa berbagai daerah, juga memperluas wawasan dan pengalaman untuk lebih mengenal dan mengetahui keberagaman budaya dan tradisi di Tanah Air.

"Program ini juga berdampak menumbuhkan rasa percaya diri dan nasionalisme anak bangsa akan berbagai keragaman sosial budaya tradisi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Baca juga: Siswa Mengenal Nusantara bakal promosikan potensi wisata Malang Raya

Para siswa yang mengikuti program digelar 118 BUMN tersebut diharapkan dapat bertukar informasi tentang perkembangan pembangunan dan pengalaman di masing-masing, serta meningkatkan persatuan dan kesatuan antarsesama anak bangsa.

Gubernur meminta 23 siswa asal Maluku yang akan mengikuti program SMN untuk belajar tentang potensi alam, sosial budaya, pendidikan serta potensi besar masing-masing daerah, terutama provinsi DKI Jakarta yang menjadi tempat pertukaran siswa Maluku.

"Ini ibukota negara. Beragam program pembangunan mewarnainya, dan berbanding terbalik dengan Maluku. Tetapi tetap jaga dan junjung tinggi nama baik Maluku selama di sana," kata Gubernur.

Baca juga: Anak-anak NTT bangga jadi peserta SMN 2019

Direktur Teknologi Informasi dan Digital Perum Pegadaian, Teguh Wahyono mengatakan, tiga dari 23 siswa asal Maluku yang akan mengikuti SMN 2019 di DKI Jakarta merupakan siswa disabilitas, serta didampingi masing-masing satu guru berprestasi, pengajar disabilitas dan Dinas Pendidikan Maluku.

Selama di DKI Jakarta, para siswa akan mengunjungi sejumlah tempat dan belajar berbagai hal, diantaranya menyangkut kewirausahaan (Entrepreneurship), termasuk kultur dan budaya masyarakat Jakarta.

Dia berharap para siswa yang mengikuti program tersebut dapat menceritakan pengalaman yang dialami mereka melalui media sosial, sehingga bisa diketahui oleh teman sekolah, guru maupun masyarakat luas di daerah masing-masing.

Baca juga: Peserta SMN Sulut ikuti bela negara di Rindam IV/Diponegoro
 

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019