Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul akan membawa Indonesia keluar dari negara berpenghasilan menengah (middle income trap) menuju negara maju.

"Untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2036 dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar ketujuh pada 2045 dan mendorong perekonomian Indonesia tumbuh rata-rata 5,7 persen per tahun, maka Indonesia harus segera menyiapkan SDM unggul yang diharapkan dapat membawa Indonesia menjadi negara maju, sejahtera dan mandiri," kata Kepala BPPT Hammam Riza kepada Antara, Jakarta, Senin.

Hammam menuturkan pengembangan SDM unggul bertujuan untuk mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi (iptek) dalam rangka menghadapi era industri 4.0 dan meningkatkan daya saing bangsa guna menghadapi persaingan global.

Peningkatan kualitas SDM Indonesia juga akan berdampak positif bagi percepatan pembangunan ekonomi dan pencapaian Visi Indonesia 2045 di mana Indonesia diharapkan mampu keluar dari middle income trap.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, bangsa Indonesia harus dapat menyiapkan SDM unggul yang kompeten, profesional dan mampu menguasai iptek guna mengembangkan berbagai inovasi teknologi yang dapat menghasilkan berbagai produk dan teknologi yang memiliki daya saing tinggi di pasar global.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menegaskan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi fondasi untuk pembangunan bangsa.

"Untuk ke depan, percayalah, kita harus membangun fondasi sumber daya manusia yang berkualitas, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Presiden melalui akunnya, jokowi, dalam unggahan di media sosial instagram pada Jumat.

Menurut dia, kualitas SDM perlu dibangun sejak janin masih berada dalam kandungan. "Lalu, kita tingkatkan kualitas pendidikan dasar sampai perguruan tinggi," jelas Jokowi.

Baca juga: Kepala BPPT: Target Indonesia Emas tercapai jika gunakan teknologi

Baca juga: Ketua DPR: Indonesia harus mampu jadi negara besar pada 2045

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019