Makassar (ANTARA) - Organisasi sosial dan pendidikan Jepang menyatakan komitmennya untuk ikut membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di wilayah Sulawesi Selatan.

Hal itu diungkapkan delegasi organisasi sosial dan pendidikan Jepang saat bertemu Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah di Ruang Kerja Gubernur di Makassar, Senin.

Mereka bermaksud memberikan konstribusi yang aktif dan komprehensif bagi percepatan pembangunan daerah khususnya di bidang pembangunan sumber daya manusia di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan," kata Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

Rencana kerjasama dengan organisasi sosial/pendidikan yang ada di Shizuoka dimaksudkan untuk mewujudkan kerja sama penyediaan tenaga profesional (khususnya daerah Tana Toraja/Toraja Utara dan sekitarnya) dengan tujuan mempersiapkan tenaga kerja profesional kelas menengah yang meliputi engineering/teknik, kesehatan dan pariwisata.

Selain itu, mempersiapkan dan membantu tenaga-tenaga penyuluhan/trainer dari Jepang serta merintis jalur kerja sama ke depan antara Shizuoka Prefecture dengan Provinsi Sulawesi Selatan di bidang budaya, ekonomi dan kesehatan.

Hal yang juga dibahas terkait homestay bagi para pelajar dan mahasiswa. Menurut Gubernur Nurdin Abdullah, ini akan menambah wawasan mereka termasuk mengenal budaya negara yang dikunjungi.

"Ini (homestay) membuka wawasan anak-anak kita melalui homestay, jadi anak-anak kita yang SMA waktu libur panjang kita homestay-kan ke sana. Dia siap untuk menerima, kedua dia mau yang tamat SMA, kuliah yang mau cari pengalaman melalui program itu," kata Nurdin Abdullah.

Nurdin menyarankan agar pemuda-pemudi yang dikirim melalui seleksi, salah satunya yang terbiasa mengerjakan pekerjaan domestik rumah. "Cari anak-anak yang memang rajin bantu orang tuanya, yang bisa mandiri. Kita cari orang-orang ini supaya bisa mutus rantai kemiskinan orang tua," katanya.

Rombongan dari Jepang ini sendiri mengadakan kunjungan ke Indonesia pada tanggal 11-15 Agustus 2019.

Turut serta dalam rombongan ini, Kurita Hiroyuki yang merupakan seorang politisi, mantan Ketua Dewan Kota Shizuoka periode 2012-2016 dan saat ini aktif dalam Iembaga sosial dan kerja sama skala nasional maupun internasional antara Jepang dengan beberapa negara sahabat.

Selain itu Hakamada Yasuko, Direktur Kokusai Kotoba Gakuin Grup. Grup ini bergerak di bidang bahasa Jepang, membawahi lima sekolah bahasa dan akademi bahasa jepang. Lalu, Mochizuki Hiromi, Direktur Fuji Pioniir Recruitment, perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya manusia yang juga  Direktur Hakue Construction, perusahaan di bidang konstruksi, khususnya mesin pendingin.

Sementara Jafet Ferdhy Monasry yang juga turut serta merupakan seorang profesional, Deputi manager/specialist Toshiba Jepang sekaligus Pendiri LPK Shizuoka Makassar Japanese Center.

Kedatangan mereka guna menjelaskan visi-misi dengan harapan bisa menyatukan visi agar dapat mengambil bagian dalam program pemerintah daerah yang telah ada demi kemajuan daerah dan kemajuan bangsa Indonesia.

"Kita ingin menambah jumlah siswa supaya dia bisa memiliki Japan minded, supaya dia bisa berperan bagi bangsa dan khususnya daerah. Karena mereka akan memiliki ketrampilan dan bisa bersaing di dunia global nanti," kata Jafet Ferdhy.

Program homestay yang dimiliki yakni jangka panjang dan pendek. Homestay ini untuk pengenalan budaya, sedangkan jangka jangka panjang mereka akan belajar di sana.

"Dan kita akan dukung mereka. Untuk tenaga kesehatan juga akan ke sana, tetapi kita mendahulukan untuk membangun manusianya dulu," ujarnya.*

Baca juga: Seratus pengusaha Jepang siap berinvestasi di Sulsel

Baca juga: Sulawesi Selatan dan Jepang kerja sama budidaya tuna

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019