Washington (ANTARA) - Sekitar separuh warga Amerika Serikat menentang dimulainya kembali uji coba nuklir di negara mereka, menurut jajak pendapat yang dilakukan lembaga jajak pendapat YouGov dan majalah Economist
"Di set kedua, saya merasa dia masuk dan bermain tenis dengan luar biasa. Di set ketiga, saya berpikir, 'Oke, saya akan mengejar pukulan-pukulan saya, saya akan lebih agresif dan memberikan kecepatan kepadanya, semoga saya mendapat kesempatan'."
"Dan ya, sekali lagi dia menekan saya dan saya menyukainya. Saya senang bermain melawannya karena pertandingannya tidak pernah mudah. Tenisnya selalu hebat, levelnya hebat, poin-poinnya bagus, dan saya sangat senang dengan kemenangan ini," ujar petenis nomor satu dunia itu.
Ini menandai kemenangan kesembilan Sabalenka dalam 12 pertemuan melawan petenis Amerika tersebut, meskipun itu tidak sepenuhnya menggambarkan keseluruhan cerita, karena persaingan mereka semakin ketat akhir-akhir ini. Tiga pertandingan terakhir mereka selalu berakhir sengit.
Menurut jajak pendapat tersebut, sekitar 48 persen warga AS menolak keputusan terbaru yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk melanjutkan uji coba nuklir, sementara 33 persen mendukung langkah tersebut, dan 18 persen lainnya tidak memiliki sikap yang jelas mengenai isu ini.
Survei ini dilakukan pada 31 Oktober - 1 November terhadap lebih dari 1.600 orang dewasa, dengan margin kesalahan sekitar 3,5 poin persentase.
Sebelumnya pada Minggu (2/11), Trump mengatakan Amerika Serikat harus melakukan uji coba nuklir karena negara-negara lain melakukannya, dan ia tidak ingin AS tertinggal. Trump secara khusus merujuk pada uji coba yang dilakukan oleh Rusia, Korea Utara, dan, diduga, China.
Sementara itu, calon yang diajukan Trump untuk komandan Komando Strategis AS, Laksamana Madya Richard Correll, mengatakan pekan lalu bahwa baik China maupun Rusia tidak melakukan uji coba peledakan nuklir selama beberapa tahun terakhir.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti
Separuh warga AS menentang keputusan Trump uji coba nuklir kembali
Rabu, 5 November 2025 11:21 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump turun berjalan di kawasan Gedung Putih di Washington D.C, Amerika Serikat, Sabtu (21/6/2025). Trump mengatakan pada hari Sabtu bahwa Amerika Serikat telah menyelesaikan serangan terhadap tiga lokasi nuklir di Iran yaitu Fordow, Natanz dan Esfahan. ANTARA FOTO/Xinhua/Hu Yousong/nym.
