Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kota Mojokerto menekankan pentingnya inovasi pelayanan yang cepat, efektif dan efisien dengan menerapkan konsep jemput bola di era digital seperti saat ini kepada Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP).
"Poin yang paling penting adalah bagaimana Ketua KKMP beserta jajarannya, bisa melayani dengan jemput bola secara lebih cepat, efektif, dan efisien. Kuncinya di sana," kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di sela peresmian Gerai KKMP Gedongan di Kota Mojokerto, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan, tantangan utama pelaku KKMP saat ini datang dari perubahan perilaku konsumen yang terbiasa dengan kemudahan belanja dalam jaringan (online).
Dengan kemajuan teknologi, kata dia, transaksi bisa dilakukan hanya melalui pesan singkat, pengiriman cepat dan sistem pembayaran yang fleksibel, baik tunai maupun nontunai.
"Tantangan saat ini adalah para pedagang online. Pesan cukup lewat WhatsApp, cepat mudah. Pembayaran pun begitu. Bisa tunai, bisa cashless," ucapnya.
Selain kemudahan dalam layanan, ia juga mendorong agar KKMP memperluas jenis komoditas perdagangan. Selama ini, 18 KKMP di Kota Mojokerto masih berfokus pada bahan kebutuhan pokok.
Namun, lanjutnya, ke depan diharapkan dapat mengembangkan produk-produk lain yang lebih variatif melalui kerja sama lintas kecamatan bahkan antardaerah.
"Ke depan sangat memungkinkan dikembangkan dengan komoditas lain, bekerja sama dengan KKMP dari luar Kecamatan Magersari, bahkan luar Kota Mojokerto," ujarnya.
KKMP Gedongan bersama 17 KKMP lainnya di Kota Mojokerto merupakan bagian dari 8.000 KKMP se-Indonesia yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025.
Program ini menjadi salah satu wujud pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis komunitas untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas ekonomi lokal.
